Nusantarakini.com, Jakarta –
Tidak banyak orang yang hidup hingga mencapai usia 60 tahun. Jika kita mencapainya maka waspadalah, karena inilah saat yang menentukan akhir perjalanan seorang manusia. Akhir yang baik (Husnul Khatimah) atau akhir yang buruk (Su’ul Khatimah).
ALLAH SWT juga mengingatkan hamba-Nya yang mencapai usia 60 tahun sebagaimana tersirat dalam Firman nya QS. Al-Fathir ayat 35 – 37 berikut ini :
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.”
(Dikatakan kepada mereka), “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang² zalim tidak ada seorang penolongpun.”
Sahabat Ali R.A., Ibnu Abbas R. Anhumma dan Abu Hurairah R.A. menjelaskan firman ALLAH SWT di atas (yang artinya): “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir,” bahwa artinya sampai mencapai usia enam puluh tahun.
Sedangkan yang dimaksud ‘pemberi peringatan’ dalam ayat di atas menurut para ulama adalah adanya uban di rambut kepala dan ‘Sang Pemberi Peringatan’ yaitu Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW juga bersabda menguatkan ayat di atas (yang artinya):
“ALLAH SWT memberi udzur kepada seseorang yang diakhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun.” (HR Bukhari no. 6419).*
Ibnu Hajar Rah mengatakan : “Makna hadits” bahwa udzur dan alasan sudah tidak ada, misalnya ada orang yang mengatakan, ‘Andai usiaku dipanjangkan, aku akan melakukan apa yang diperintahkan kepadaku’.
Dengan usia yang mencapai 60 tahun, maka tidak ada yang layak untuk dia lakukan selain istighfar, ibadah keta’atan dan KONSENTRASI PENUH UNTUK AKHERAT … !
Rasulullah pernah bersabda bahwa usia umatnya adalah berkisar di antara 60 – 70 tahun !
Sedikit yang berhasil melewatinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dan, “Pertarungan maut itu berada di antara usia enam puluh tahun hingga usia tujuh puluh tahun.”(HR Bukhari).
Imam Fudhail bin Iyadh (Ulama Besar zaman Tabi’ Tabiin) memberikan tausyiah : “Barang siapa yang meyakini perjumpaan dengan Sang Khalik, ia harus sadar bahwa ia akan ditanya. Dan siapa yang yakin hal ini, ia harus menyiapkan jawabannya,” jelas Fudhail.
“Lalu bagaimana jalan keluarnya”? “Caranya mudah.”
Lalu Imam Fudhail menjelaskan tentang teori bertaubat:
“Beribadah dan beramal Shalihlah di sisa usiamu, karena ALLAH SWT sangat menyayangi terhadap hamba-Nya yang mau menghabiskan sisa usianya untuk lebih mendekat kepada-Nya, INSYAA ALLAH, ALLAH SWT akan ampuni dosa-dosa yang telah lalu dan berikan keselamatan serta kebahagiaan di dunia, di kubur hingga di Akhirat-Nya ALLAH SWT.”
Di saat kita sudah berumur 50 tahun atau apalagi sudah menginjak usia 60 tahun atau bahkan lebih, maka biasakan berdo’a memohon perlindungan dari ketidakberdayaan, malas, fitnah dan dijauhkan dari siksa kubur :
“Allahuma Inni A’udzubika Minal ‘Ajzi Wal Kasali Waljubni Walharam Wa A’udzibika Minal Fitnatil Makhya Wamamati Wa A’dzubika Min ‘Adzabil Qabr”…)
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, penakut dan tua. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati, aku juga berlindung dari siksa kubur”.
Neraka Jahannam sepanjang hidup, Surga sepanjang hidup.
Jangan merasa aneh, inilah kehidupan. Hakikatnya tak ada yang memberimu manfaat selain shalatmu.
Alam itu aneh ???
Jenazah disusul dengan jenazah….,
Kematian disusul dengan kematian berikutnya.
Berita tentang kematian terus bermunculan… ada yang mati karena kecelakaan, ada karena sakit, ada yang tiba-tiba mati tanpa diketahui sababnya. Semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua akan dikuburkan, itu pasti.
Hariku dan harimu pasti akan tiba, persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.
Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda,
Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja,
kuburan tempat manusia segala usia..
Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
Hari Kemarin: kita hidup di situ, dan tidak akan kembali lagi.
Hari ini : kita jalani namun tak berlangsung lama.
Besok: kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi.
Maka saling memaafkanlah antar Saudara dan sesama, bersedekahlah…, Karena aku engkau dan mereka pasti akan pergi meninggalkan gemerlapnya dunia ini untuk selamanya …
“Ya Allah kami memohon keridhaan-Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka…”
Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.
Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut.
Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahalanya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipatgandakan pahalanya. Amiin……. [Erche]
*Anonim, dikutip dari salah satu WAG.