Nusantarakini.com, Jakarta –
Ardian Syaf namanya. Namanya hari ini menghebohkan jagat komik internasional. Gara-garanya, dia menyisipkan angka 51 dan 212 dalam karakter komik keluaran Marvel. Padahal dia seniman komik asal Indonesia yang paling berbakat.
Mengutip situsnya, dia memulai kariernya pada 2007 dengan bekerja untuk penerbit Amerika Serikat, Dabel Brothers. Kini, dia berada di bawah payung dua perusahaan komik ternama, DC Comics dan Marvel.
Sebelum melangkah ke dua perusahaan itu, Ardian menjajaki proyek pertamanya bersama Dabel Brothers lewat komik Dresden Files. Setelahnya, dia berjumpa dengan penulis naskah asal Irlandia, Catie, yang juga dari Dabel Brothes dan mulai mendapat kesepakatan untuk mengerjakan proyek dari Marvel.
Bersama Marvel, pria kelahiran Tulungagung Jawa Timur itu mengawali keterlibatannya lewat komik Nightcrawler, Captain Britaindan MI-13. Ardian pun mendapat kesempatan besar lain dengan dikontrak secara eksklusif oleh penerbit DC Comics pada 2009.
Bersama DC Comics, dia mendapat proyek untuk mengerjakan komik seperti JLA, Batman Blackest Night, Superman/Batman, Green Lantern Corps, Birds of Prey, Batgirl dan lainnya.
Selama hampir 10 tahun terakhir Ardian telah terlibat baik sebagai komikus, penciller, inker, serta colorist pada lebih dari 50 judul komik untuk DC Comics dan Marvel.
Ardian pernah menghebohkan pembaca komik Indonesia karena menyisipkan gambar Presiden Jokowi di komik Batgirl #1. Dia menampilkan baliho kampanye Jokowi-Ahok saat Pilkada DKI lalu, serta latar belakang kota Jakarta.
Rupanya sikap ideologis tidak boleh diekspresikan di lapak komik Marvel. Mereka hanya menginginkan jerih-payah kreativitas Ardian, tapi tidak ideologinya.
Jadi jelas kan, Marvel tetap ideologis, anti ekspresi Islam. Padahal dalam dunia seni, kebebasan ekspresilah nyawanya. Tanpa itu itu, tak akan ada karya besar. Hal ini telah membongkar jati diri Marvel bahwa pabrik karakter rekaan tersebut benar-benar hipokrit. (sdr)