Elon Musk telah Menghapus Ancaman Besar bagi Masyarakat Dunia

“Presiden Trump dengan tegas menyebut bahwa USAID penuh penipuan. USAID menyusun proyek bantuan palsu untuk menipu uang pajak Rakyat AS, padahal uangnya masuk ke kantong pribadi.”
Nusantarakini.com, Jakarta –
Elon Musk menutup Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS), USAID (United States Agency for International Development), badan pemerintah Amerika Serikat yang disinyalir bertanggung jawab untuk memberikan bantuan pembangunan dan kemanusiaan kepada negara-negara di seluruh dunia, namun sebenarnya merupakan sumber hoax dan biang keladi Revolusi Warna di dunia.
Kita jangan terjebak oleh nama besarnya, walaupun diberi nama “Agen Pembangunan Internasional,” namun sebenarnya adalah “Alat Propaganda AS yang bersembunyi dibalik kata Bantuan Internasional.” Bertindak sebagai otak di balik Revolusi Warna, menggulingkan pemerintahan yang sah di negara lain di seluruh dunia.
Negara-negara seperti Serbia, Ukraina, Georgia dan Kolombia pernah menerima dana besar darinya. Organisasi yang mengaku berfokus pada kemanusiaan atau lingkungan, namun itu adalah topeng depan dari USAID.
Dengan menutup USAID, berarti Elon Musk telah menghentikan dana propaganda untuk Revolusi Warna di dunia global.
Karena tanpa USAID, berbagai organisasi terkait akan kekurangan dana. Sebagai contoh: 1.6 milliar USD yang khusus digunakan Kongres AS untuk mendeskreditkan dan menyerang citra Tiongkok melalui media-media di dunia.
Uang tersebut disalurkan lewat USAID sebelum diberikan kepada “Tim Cyber” Untuk propaganda memfitnah Tiongkok.
Mengapa Musk memilih untuk menutup USAID, ternyata alasan utamanya adalah karena “Korupsi.”
Presiden Trump dengan tegas menyebut USAID penuh penipuan. USAID menyusun proyek bantuan palsu untuk menipu uang pajak Rakyat AS, padahal uangnya masuk ke kantong pribadi.
Dalam empat tahun pemerintahan Biden, USAID menghabiskan lebih dari $ 200 milliar dengan hanya memiliki 10.000 karyawan.
Elon Musk yang memimpin Departemen Efisien pemerintah menemukan bahwa sekitar 70% dana tersebut dikorupsi oleh tim karyawan intern USAID.
Alasan berikutnya adalah: USAID memiliki tugas yang tidak perlu dan tidak memiliki tugas yang mulia untuk membantu negara berkembang atau lingkungan.
Karena tugas utamanya adalah menyebarkan hoax, melakukan invasi budaya, dan memicu Revolusi Warna di negara lain.
Praktek semacam ini, malah merugikan banyak negara, terutama Rakyat AS yang membayar pajak yang tinggi tanpa mendapatkan manfaat.
Setelah memeriksa buku-buku keuangan, Elon Musk langsung bertindak tegas dengan menutup USAID tanpa berpikir dua kali.
Semua kegiatan operasional dihentikan, dan lebih dari 9000 karyawannya yang bertebaran seantero dunia dipecat.
Dengan menutup USAID berarti Elon Musk untuk sementara telah menghapus ancaman besar bagi umat manusia di muka bumi ini.
Dunia kini akan lebih damai, lebih aman dan bersih tanpa Propaganda AS.
Bagi mereka yang selama ini mendapatkan keuntungan dari “Membuat Hoax” telah kehilangan segalanya, karena Musk telah memutuskan sumber penghidupan mereka.
Semoga selamanya tidak lagi muncul USAID yang lainnya, hanya ganti baju untuk penghematan saja. [mc]
*Chen Yi Jing, Pengamat Ekonomi dan Geopolitik.
(Kredit foto: SBS.com.au)
