Nusantarakini.com, Jakarta –
Mantan pendukung garis keras Jokowi, Goenawan Mohamad, memberikan penjelasan versinya terkait Prabowo Subianto yang dianggap kewalahan dalam debat ketiga Capres yang ditayangkan langsung oleh berbagai paltform media.
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, dianggap kewalahan menghadapi pertanyaan dan sanggahan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat ketiga Capres, Minggu 7 Januari 2024 lalu.
Founder dari Drone Emprit and Media Kernel Indonesia, Ismail Fahmi merilis top isu tiap calon presiden (capres) di Twitter, pasca debat ketiga akhir pekan kemarin.
Dia juga menaikkan diksi baru “omon-omon” yang ditanggapi secara jenaka, karena salah bicara, yang seharusnya “omong-omong.” Namun sisi negatifnya, dia banyak dikritik karena mudah terpancing, bicara soal “omon omon” dan kerap memotong pembicaraan.
Serangan demi serangan dialamatkan kepada Prabowo, ekspresi mantan jenderal tersebut viral dan jadi perbincangan di platform X (Twitter). Banyak netizen yang menganggap, Prabowo kalah debat karena hanya menangkis serangan yang dilakukan paslon lain.
Namun, Goenawan Mohamad memiliki teorinya sendiri soal respons debat yang dilakukan Prabowo. Menurutnya, Prabowo memang tak pernah dididik di dunia akademis dan tidak pernah memimpin organisasi seperti yang terjadi pada Anies dan Ganjar.
Sejak muda, Prabowo sudah terjun ke dunia militer sebagai garda depan pertahanan Republik Indonesia.
“Kekurangan Prabowo dlm debat: ia tidak dididik di dunia akademis dan tak pernah mimpin organisasi mahasiswa. Di kalangan ilmu, debat itu mesti. Dlm organisasi mahasiswa, debat itu praktis menu sehari-hari,” tulis Goenawan Mohamad di akun X miliknya, Selasa 9 Januari 2024.
“Anies dan Ganjar mengalami proses jadi dewasa di kampus dan dlm organisasi mahasiswa. Mereka biasa dibantah, Mereka biasa menggugat, mempertanyakan — dan mempertahankan pendapat dgn fakta,” ia menambahkan.
Menurut sastrawan Indonesia yang akrab dipanggil GM itu, Prabowo adalah seorang militer tulen yang tak lazim dengan perdebatan.
“Di kalangan militer, hal itu tak lazim. Di sini perintah dan kepatuhan adalah utama. Maka Prabowo tampak kewalahan dalam debat,” lanjutnya. [mc/hpl]
*Sumber: Kabar24.bisnis.com.