Apakah semua beban itu harus dilanjutkan…? Tak hanya rakyat di Makasar, tapi di semua pelosok tanah air, satu sikap: “Harus dihentikan! Tentu solusinya adalah berjuang bersama untuk perubahan.”
Nusantarakini.com, Jakarta –
Setelah memantik kota-kota besar di Jawa dan Sumatera, kini lebih dari satu juta rakyat Makassar turun ke jalan. Anies dan Gus Muhaimin semakin gesit dan agresif menggalang gerakan perubahan.
Makassar, Sulawesi Selatan adalah barometer politik Indonesia Timur. Bila jutaan rakyat di sana mulai bersatu dan bergerak, tentu serius. Di tengah rakyat, Anies tampil elegan dan kharismatik.
Kerinduan rakyat atas pemimpin baru dan desakan perubahan. Anies dalam orasinya bertanya tentang beban ekonomi, mahalnya pendidikan, kesehatan, dll. Rakyat kompak teriak sangat mahal.
Apakah semua beban itu harus dilanjutkan…? Tak hanya rakyat di Makasar, tapi di semua pelosok tanah air, satu sikap: “Harus dihentikan! Tentu solusinya adalah berjuang bersama untuk perubahan.”
Desakan perubahan tersebut, suka atau tidak, kian hari membesar dan sulit dibendung. Memposisikan Anies–Gus Imin sebagai pembawa harapan untuk mengakhiri ketidakadilan dalam bernegara.
Bayangkan, Pilpres belum digelar, namun gelora dan solidaritas rakyat semakin menyulut kepanikan bagi rezim Jokowi. Tak hanya itu, kekhawatiran serupa pun mulai menyapu Prabowo dan Ganjar.
Dapat dipastikan, bila pasangan Anies–Gus Imin resmi diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka terjadi ledakan konsolidasi. Rakyat di semua elevel akan bergerak secara masif melakukan aneka konsolidasi.
Pilpres 2024 adalah momentum strategis dan paling bersejarah. Sambut dengan kemauan yang kuat dan sungguh-sungguh. Bangkit merekatkan ukhuwah dan kebersamaan seluruh potensi anak bangsa.
Anies menegaskan: “Perubahan untuk keadilan seluruh rakyat Indonesia!” [mc]
*Faizal Assegaf, Kritikus.
