Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, menyatakan telah menabuh genderang “perang” dan kapalnya telah berlayar untuk menyukseskan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2024 mendatang. Seperti yang disampaikan pada Pidato Penutupan Pembekalan Caleg DPR RI Partai Ummat, di Cisarua 14 September 2023.
Nusantarakini.com, Jakarta –
Kepada para sahabat pejuang Partai Ummat, dengarkanlah, genderang telah ditabuh, galangan telah kita tinggalkan, kita mulai berlabuh. Pantang kita menoleh ke belakang. Di atas kapal besar Partai Ummat ini, kita menuju samudra jihad parlementer 2024. Badai-badai perjuangan akan datang silih bergantian. Tapi jangan ragu dan jangan pula takut. Allah bersama kita, dan akan selalu bersama.
Insya Allah, yang telah kita dengar dengan seksama selama tiga hari ini, akan menjadi bekal untuk perjalanan ke depan. Jangan kita lupakan, dan sampaikan juga kepada sahabat yang tak sempat datang. Kita akan berjuang berjamaah.
Untuk selalu kita ingat, perjuangan ini hanya dapat kita mulai dari satu titik awal yang sama dan menuju titik akhir yang sama. Kita berangkat dari titik awal, niat ikhlas dan tulus berjuang untuk Allah Swt.
Dan kita hanya menuju satu titik akhir, keridhoan Allah Swt., yang nilainya Surga.
Di antara dua titik tersebut, terbentang medan perjuangan untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Kita akan berjamaah melalui jalan jihad politik itu. Siapkah sahabat-sahabatku?
Dengan titik awal niat ikhlas dan tulus untuk berjuang, kita akan mendapat kekuatan yang besar, yang tidak pernah akan lekang di segala macam cuaca, yang kadang panas dan terik, kadang pula dingin dan hujan. Dengan satu titik akhir yang sama, kita akan pada waktunya bertemu jua, sekalipun cara yang kita tempuh tak selalu sama. Insya Allah, kita akan bertemu di dalam keridhoan Allah, yang tempatnya di Surga Firdaus.
Tidak mudah, tidak akan pernah mudah jalan jihad politik ini. Kita sudah tahu itu, sahabatku.
Untuk itu kita harus berkorban dengan harta dan jiwa kita. Kita akan berikan daya dan upaya terbaik kita. Dan jangan lupa, kita hanya manusia biasa. Untuk itu kita harus selalu bertawakal dan selalu berdoa kepada Allah Swt. Kita terbatas sedangkan Allah Maha Tak Terbatas. Kita mohon pertolongan-Nya di setiap langkah kita.
Yang akan kita hadapi bisa jadi tiga kali lebih besar sebagaimana pasukan Nabi Muhammad Saw. menghadapi pasukan kafir Mekkah di lembah Badar di tengah bulan Ramadhan. Bisa juga berkali-kali lebih besar seperti pasukan Thalut menghadapi pasukan Jalut yang teramat banyak, bertubuh raksasa dengan peralatan lengkap.
Tapi kenyataannya bukan mereka yang menang. Nabi Muhammad Saw. dan pasukannya lah yang dimenangkan Allah Swt. Nabi Daud As. dan pasukan Thalut lah yang dimenangkan Allah.
Padahal hanya 300-an jumlah pasukan keduanya. Padahal tidak ada peralatan lengkap yang dimiliki pasukan Nabi Muhammad Saw. kecuali sedikit saja.
Padahal tidak ada persenjataan ampuh yang dimiliki Nabi Daud As. kecuali sebuah ketapel dan beberapa kerikil saja. Ternyata awal dari kemenangan bukanlah logistik yang tidak terhitung jumlahnya. Tapi keyakinan, bahwa Allah bersama kita! Bisa jadi kita tidak punya yang mereka punya. Tapi insya Allah, kita punya yang mereka tidak punya! Allahu Akbar!
Kezaliman di negeri ini kian memuncak. Hampir ke segala penjuru negeri ini, kita lihat kezaliman ekonomi, kezaliman hukum, kezaliman sosial, kezaliman politik, kezaliman pendidikan, kezaliman kesehatan, dan lain-lain. Sampai seorang anak bangsa kemarin mengatakan, “Biar mati berdiri daripada kami hidup berlutut.
Karena kami mau menjadi tuan rumah di negeri sendiri”. Inilah teriakan suara seorang anak bangsa yang sejak nenek moyangnya pada abad 19 telah tinggal di Pulau Rempang. Mereka akan digusur bersama seluruh sejarah dan budaya Melayu nya, yang tidak habis pikir, oleh negaranya sendiri, untuk membangun Rempang Eco City. Kemana nurani pemerintah yang telah disumpah itu?
Dalilnya adalah ini tanah milik negara dan atas nama program strategis nasional. Kalau memang ini tanah milik negara, sekarang kami tanya, negara itu milik siapa? Milik rakyat kah atau milik PT Makmur Elok Graha pengembang Rempang Eco City? Sekali lagi, kita tanya, negara ini milik rakyat kah, atau milik Tomy Winata bos dari PT Makmur Elok Graha?
Hati kami sepenuhnya bersama rakyat Pulau Rempang dan segenap sejarah besar dan peradaban Melayu nya. Kita semua membenci dan tidak akan membiarkan kezaliman. Partai Ummat mendesak pemerintah untuk membatalkan rencana pembangunan Rempang Eco City dan pabrik kaca Xinyi grup dari China dan meminta agar pemerintah mengembalikan kehidupan masyarakat Melayu di Rempang seperti semula, termasuk membebaskan delapan tersangka yang ditahan karena demonstrasi penolakan yang lalu. Tim Kabah (Kantor Bantuan Hukum) Partai Ummat, insya Allah akan siap berangkat memberikan advokasinya ke Rempang.
Akhir kata, rapatkanlah barisan kita sahabatku. Jangan sampai bercerai-berai. Satu komando, ikuti pimpinan, selama Al Quran di tangan kanannya dan Sunnah di tangan kirinya. Dan ingatkan mereka, karena manusia tak mungkin terhindar dari khilaf dan lupa. Cintai sahabat kita, lengkapi kekurangannya, dan maafkan kesalahannya. Selamat berjuang, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, merdeka.
Jakarta, 14 September 2023.
*Ridho Rahmadi, Ketua Umum Partai Ummat.
Disampaikan pada Pidato Penutupan Pembekalan Caleg DPR RI Partai Ummat, Cisarua 14 September 2023.