Nusantarakini.com, Depok –Tembok yang dipasang untuk menghalangi Anies masuk di komunitas NU sepertinya mulai jebol. Para ulama NU mulai menyadari ternyata ada operasi untuk menjauhkan warga Nahdhiyin dari Anies Baswedan. Terutama warga Nahdhiyin Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada yang memasang tembok tinggi dan tebal, agar warga Nahdhiyin tidak kenal Anies. Di balik tembok itu, mereka leluasa kirim berita berjudul “politik identitas”, “Islam radikal”, “wahabi” dan “khilafah”. Warga Nahdhiyin seperti terhalang untuk melakukan cek and ricek kebenaran berita itu. Karena berita itu dikirim pagi, siang, sore dan malam. Intens berita itu dikirim agar seolah-olah valid.
Butuh pekerja profesional untuk membangun tembok itu dan mengirim berita hoaks. Ini memakan biaya sangat besar. Selama ini, mereka sukses membangun tembok itu, dan lancar mengirim berita hoaks. Mereka berhasil membuat tembok itu menghalangi Anies untuk berjumpa dengan warga Nahdhiyin. Tembok itu membuat warga Nahdhiyin sulit berjumpa dengan Anies untuk mendapatkan klarifikasi.
Tembok itu sebagian sudah mulai runtuh. Para ulama NU yang meruntuhkannya. Satu persatu ulama NU menyatakan dukungan terbukanya kepada Anies. Sebagian warga bertanya: kok dukung Anies? Para ulama itu mulai memberi penjelasan. Dari sini berita-berita hoaks yang selama ini beredar mulai terang. Para ulama NU mulai meluruskan berita yang tidak benar. Para ulama NU mulai membongkar modus operandi penyebaran berita hoaks tentang Anies
Lambat laun, semakin banyak ulama NU yang ikut mengklarifikasi. Membongkar modus operasi “kelompok profesional” yang meracuni warga Nahdhiyin dengan berita-berita hoaks.
Lu bisa bohongi satu orang, tapi kagak semua orang. Lu bisa bohong hari ini, tapi kagak selamanya.
Kerja menebar berita kebohongan tentang Anies Baswedan pada akhirnya akan terbongkar juga. Kagak ada kebohongan yang sempurna. Pada waktunya akan diketahui juga.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak ulama NU sudah mulai meluruskan kabar kebohongan tentang Anies. Ini pasti kagak diharapkan mereka. Ini pasti mengecewakan “the hand behind wall”. Ini menggundahkan elit politik yang telah lama kerja keras untuk mendesign hoaks ini.
Jika tembok-tembok kebohongan dan hoaks itu runtuh, maka warga Nahdhiyin akan bisa melihat Anies sesuai faktanya. Bahwa cucu pahlawan A.R.Baswedan ini adalah capres yang paling ideal untuk mengurus masa depan bangsa.
Lu, silahkan renungkan kesimpulan gue ini. Lu silahkan cari berita dan lihat fakta yang sebenarnya. Lu yang pada puasa, jujurlah dengan mau mencari berita yang sebenarnya. [mc]
*Alex Wibisono, Pemerhati Sosial dan Politik.