NUSANTARAKINI.COM _ DPW Jaringan Nasional (Jarnas) Lampung saat ini masih mengembangkan jaringan. Jarnas Lampung telah membentuk DPD Kota Bandar Lampung, DPD Pesawaran, DPD Tanggamus, DPD Pesisir Barat, DPD Lampung Barat, DPD Kota Metro, DPD Lampung Tengah, DPD Lampung Utara, dan DPD Lampung Selatan.
Sekretaris DPW Jarnas Lampung, Hendrik mengatakan, sosialisasi yang dilakukan selalu intens melalui safari dan diskusi.
“Mas Anies Baswedan itu terkenal di kalangan akademisi, kalau di pelosok mereka tidak kenal. Itulah cara kita mengedukasi masyarakat untuk mengenalkan mas Anies dengan kepiawaian kita di lapangan,” katanya pada Rabu (1/2/2023).
Jika pemetaan wilayah sudah selesai, Hendrik mengungkapkan akan mulai intens mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) agar memudahkan mereka untuk mencapai akar rumput (grassroot).
“Jadi, memang ada sebagian yang di pelosok pesisir Barat itu ada komunitas nelayan. Mereka ga familiar dengan nama Anies, kalau di kalangan akademisi, ga perlu kita ngomong mereka sudah tahu,” jelasnya.
Diungkapkan Hendrik, Keluarga Besar Sulawesi dan Keluarga Besar Sumatera Barat yang ada di Lampung sudah direkrut, termasuk beberapa komunitas, seperti Siger Lampung.
“Ada juga muli mekhanai (bujang gadis) yang kebanyakan pemilih pemula ini sudah menyatu dengan Jarnas. Jadi, setiap kegiatan Jarnas, mereka support abis,” tambahnya.
Untuk kaum milenial, Hendrik menjelaskan, akan diadakan deklarasi bersama di Kota Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur pada 12 Februari 2023. Hampir 90 persen milenial masih mahasiswa aktif mulai dari mahasiswa baru hingga yang sudah wisuda, tambahnya.
Dipilihnya tanggal 12 Februari itu sendiri, Hendrik katakan, karena mahasiswa baru pulang Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Kita minta pak Dendy Susianto (Sekjen Jarnas ABW) datang. Dari situ, kita mau adakan seminar-seminar yang memang mengedukasi pemilih pemula, nanti kita undang orang KPU,” ujarnya.
Tema pertama yang akan diadakan ialah soal money politic untuk diajak berdiskusi.
Soal money politic, Hendrik menyebut, kita tidak bisa langsung menyalahkan masyarakat bawah begitu saja. Sebelum turun ke bawah, Hendrik mengaku melihat data statistik terlebih dahulu.
Kalau kita bicara program ke masyarakat bawah itu kurang nyambung, nah di situlah kita menggunakan pendekatan emosional. Salah satunya, kita duduk selonjoran, ngopi dan makan gorengan bareng, ngobrol sana-sini, baru kita masukin apa yang kita mau kita bicarakan,” ujarnya.
Menurut analisa survei, masyarakat ingin sekali perubahan, oleh karena itu, dia berpendapat, slogan Anies sebetulnya tepat.
“Waktu ke Pesisir Barat itu kendalanya masalah BBM, apalagi sekarang harus pakai barcode. Sementara, untuk mencari nafkah, baik nelayan maupun pengemudi memerlukannya, tapi SDM-nya tidak mumpuni,” lanjutnya.
Sehingga, ketimbang melakukan demo, Jarnas ABW Lampung menyarankan, agar mereka memilih sosok yang mampu mengatasi masalah mereka.
“Saya sampaikan, saat inilah, waktunya memilih pemimpin yang memanusiakan manusia. Saya kasih contoh di Jakarta saat Anies memimpin,” urainya.
Dengan pernyataan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Selasa (31/1/2023), presidential threshold terpenuhi. Jauh sebelum itu, Hendrik menyampaikan, PKS sejak DPW Jarnas ABW Lampung terbentuk, justru yang paling sering mengundang.
“Tapi mereka mungkin sudah tahu arahnya. Bahkan, PKS juga bersinergi ke daerah-daerah untuk membantu kegiatan yang ada di Jarnas ini,” terangnya.