NUSANTARAKINI.COM _ Tak perlu diragukan, simpul relawan yang mendukung Anies Baswedan kini semakin banyak dan gencar menyosialisasikan sosok yang didukungnya sebagai calon Presiden 2024. Salah satu simpul relawan itu adalah Jaringan Nasional (Jarnas) Magelang Raya.
Wahyu Budi Sugiharto, Ketua Jarnas Magelang Raya mengatakan, saat Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Jarnas bekerja senyap, tanpa diekspos oleh media.
“Jarnas Magelang Raya deklarasi sebelum Idul Fitri kemarin. Waktu itu, kita ngajak orang-orang masih secara senyap dan pas mas Anies mau turun dari Gubernur, kita sudah mulai terbuka dan bikin acara, Indonesia memanggil,” kata Wahyu pada Minggu (11/12/2022).
Dia menambahkan, acara Indonesia Memanggil itu bukan hanya di Magelang Raya, namun Jarnas melakukannya hampir di seluruh kota.
Wahyu menyampaikan, saat acara itu, dua televisi swasta sempat meliput. Dia mengungkapkan, sejak deklarasi telah sosialisasi ke masyarakat bawah bahkan saat Idul Fitri sempat menyebar spanduk ucapan Selamat Idul Fitri dengan wajah Anies Baswedan yang tersebar di 35 lokasi strategis.
“Sampai ini sudah ada 30-40 banner warung yang kita branding, kasih nama, terus ada gambarnya mas Anies. Bahkan, ada satu banner yang cukup besar soto pak Nano berukuran 4×3 meter itu sempat viral di Facebook dan banyak komentar positif yang mendukung,” jelasnya.
Wahyu menyampaikan, dia kebetulan sempat ke sana.
“Tambah ramai pelanggannya,” imbuhnya.
Sudah beberapa bulan setelah deklarasi, Wahyu menuturkan, saat ini, Jarnas Magelang Raya mulai pengembangan di tingkat kecamatan.
“Untuk tiap kecamatan, kita kumpulkan orang dan kita jelaskan apa itu Jarnas, siapa itu mas Anies, dari situ kita mengajak mereka daftar ke Jarnas. Terus kita kasih tabloid KBA News kemudian kalender itu yang ada gambar Mas Anies, ” lanjutnya.
Wahyu menjelaskan, tabloid KBA News yang dibagikan takdir Anies. Tujuannya agar mereka lebih tahu mendalam tentang sosok Anies.
Dia mengaku, saat para relawan Jarnas Magelang turun ke lapangan, ada penolakan, namun bukan berupa intimidasi hingga kena pukul.
“Kalau kita bikin kegiatan bareng, otomatis mereka yang sudah mendukung mas Anies, tapi kalau kegiatan door-to-door itu kadang-kadang ada yang belum berani menyatakan iya atau menolak,” tambahnya.
Hingga masa pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu mengatakan, akan terus sosialisasi.
“Kita tahu ini zona merah, daerah PDIP, kita tetap berusaha mengajak masyarakat Magelang memilih pemimpin yang bagus. Sekarang sudah cukup banyak, tapi memang ada yang belum berani speak up menyatakan dukungannya,” tuturnya.
Wahyu menegaskan, walau begitu, KBA News tetap ditinggali untuk dibaca-baca.
“Monggo, baca-baca, siapa tahu berubah. Kita tetap usaha, tapi tidak memaksa mereka,” pungkasnya.