NUSANTARAKINI.COM-Formula E Jakarta akan yang digelar pada 4 Juni 2022 terus menuai perhatian berbagai pihak. Jika sebelumnya Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan sindiran jika tiket atau penonton gelaran internasional tersebut banyak berasal dari warga asing, justeru mendapatkan dukungan dan pujian dari berbagai pihak.
Chairman Jakarta Tourism Forum, Salman Dianda Anwar mengungkapkan, dengan banyaknya penonton dan pembelian tiket yang dilakukan oleh warga asing menjadi indikator jika pagelaran Formula E tersebut sukses menarik perhatian internasional.
“Ya ini kan ajang internasional, sudah sejatinya disaksikan penonton dari berbagai negara,” kata Salman, Jumat (27/5/2022).
Kata Salman, pagelaran Formula E targetnya selain promosi kota jakarta yang komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan, juga sebagai atraksi wisata yang bisa menarik wisatawan asing atau penonton untuk menyaksikan langsung perhelatan yang hanya diselenggarakan di 10 negara dan satu-satunya di ASEAN.
“Kan harapannya mendatangkan devisa dan berdampak positif tidak hanya bagi warga Jakarta tapi Indonesia pada umumnya. Saya kira pernyataan saudara jubir PSI itu tidak memiliki logika yang jelas asal hanya kritik. Kita prihatin jika politisi kita hanya punya kemampuan sangat terbatas seperti ini dan harus mengurus rakyat dan negara,” urai Salman.
Salman Justeru mengapresiasi capaian pemprov DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya serta Jakpro dan panitia E- Formula yang dibawah tekanan politik dan hantaman kritik yang tiada henti tetap mampu menuntaskan persiapan pelaksanaan Formula E.
“bahkan sering diluar dukungan fakta dan nalar tetapi tetap bisa fokus dengan tekad yang kuat merampungkan helatan internasional bergensi ini. setidaknya sampai kurang dari 2 minggu semua persiapan berjalan dengan baik yang oleh beberapa pihak meragukannya, mulai penyelesaian sirkuit yang diklaim oleh Fotmula E Operation sebagai sirkuit dibangun tercepat di dunia hanya 60 hari,” beber Salman.
Salman melanjutkan, Animo publik baik nasional maupun internasional untuk menyaksikan gelarannya serta dukungan finansial yang oleh BPK tidak diperkenan menggunakan APBD bisa diselesaikan dengan baik dan paling akhir keraguan akan sponsorship ternyata faktanya bisa lihat bersama sponsor yang mendukung juga brand – brand besar dunia.
Semoga penyelenggaraan yang hanya beberapa hari ini bisa berjalan lamcar dan sukses, kami dari para asosiasi, pemerhatii dan industri serta pelaku usaha sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyambut dengan suka cita dan mendukung penuh gelaran yang kami yakin jika filakukan secara berkala akan jadi salah satu magnet kebangkitan ekonomi sektor parekraf bangasa kita pasca hantaman pandemi Covid – 19,” pungkas Salman.
Jubir PSI Kritik Formula E Banyak Ditonton Warga AsingJuru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo membuat status berisi kritikan balapan Formula E. Lantaran statusnya tidak biasa, ia menjadi sasaran cibiran warganet. Status tersebut juga cukup viral dan menjadi perbincangan beberapa kalangan di dunia maya.
Sigit semula mengunggah tautan berita berisi tentang penonton Formula E di Sirkuit Ancol pada Sabtu (4/6/2022), yang tiketnya banyak dibeli warga luar. Dia pun menyoroti panitia lantaran ajang balapan tersebut menggunakan APBD DKI, namun malah dinikmati orang asing.
Tidak ketinggalan, Sigit juga mempertanyakan mengapa tidak ada pembalap Indonesia yang ikut Formula E. “Sangat ironis jika Formula E lebih banyak disaksikan warga negara asing, mengingat kegiatan ini menghabiskan uang rakyat hampir satu triliun rupiah dan tidak diikuti satupun pembalap dari Indonesia,” katanya melalui akunTwitter@sigitwid dikutip di Jakarta, Rabu (25/5/2022)
FEO Puji Sirkuit Formula ESementara itu, Head of Technical Operation FEO, Barry Mortimer, mengatakan sirkuit Jakarta E-Prix ini adalah sirkuit yang luar biasa.
“Ku pikir sirkuit ini fantastis. Karena kami hanya punya waktu singkat untuk menyiapkan segalanya, kami engga punya banyak waktu untuk membangun sirkuit ini,” kata Barry kepada wartawan setelah memamerkan replika mobil balap Formula E di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/5).
Sirkuit yang memiliki nama Jakarta International E-prix Circuit atau JIEC ini dibangun dalam waktu kurang lebih 60 hari. Bahkan, pembangunan sirkuit disebut sebagai pembangunan sirkuit permanen tercepat di dunia.
Sebagai catatan, pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan trek dan non-trek yang mencakup pengaspalan sirkuit dan pembangunan grandstand.
Sedangkan pengadaan fasilitas sirkuit yang sifatnya sementara seperti pagar pembatas antara penonton dan sirkuit belum rampung. Masih harus menunggu fasilitas sementara yang akan dikirimkan oleh FEO.
Lebih lanjut, Barry mengatakan spesifikasi sirkuit di tiap negara memiliki keunikan tersendiri termasuk di Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi salah satu tantangan baru bagi para pembalap.
“Kami pergi ke berbagai negara, semua trek selalu berbeda di tiap negara. Bentuk yang berbeda, aspek yang berbeda, tikungan yang berbeda, serta kontur tanah yang berbeda, ada banyak faktor (pembeda),” jelas Barry.
“Jadi ini luar biasa, aku tidak sabar untuk menunggu balapan di sirkuit itu,” pungkasnya.