Era Pandemi, Tren Pekerjaan Digital Berkembang Pesat

NUSANTARAKINI.COM-Dirjen AptikaKominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, mengatakan jika pesatnya perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, telah memaksa masyarakat untuk berinteraksi melalui dunia digital.

Penggunaan teknologi tersebut menunjukan jika telah terjadi perubahan era transformasi digital. Menurut survey yang dilakukan oleh We Are Social pada tahun 2022, pengguna sosial media di Indonesia telah meningkat menjadi 204,7 juta pengguna.

Walaupun begitu, peningkatan teknologi tersebut mengakibatkan peningkatan dampak negatif dari penggunaan teknologi, misalnya cyberbullying, penipuan, dan banyaknya hoax. Hal tersebut disebabkan oleh kurang baiknya tingkat literasi digital masyarakat Indonesia.

Menurut survey yang dilakukan oleh Kominfo, indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,49 dari skala 5, yang mengindikasikan jika literasi digital Indonesia masih pada tingkatan sedang.

Agar dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif dan tepat guna, penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas literasi digital. Kominfo sendiri, bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital dan mitra, telah memberikan pelatihan digital untuk mengajarkan literasi digital kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Program tersebut sudah berhasil menjangkau lebih dari 515 kabupaten kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Namun, untuk peningkatan literasi digital yang lebih baik, diperlukannya dukungan dari segala pihak dan seluruh masyarakat, agar dapat mempercepat peningkatan literasi digital yang dapat menciptakan talenta digital yang siap mewujudkan Indonesia Digital Asian.

Pendakwah Herman Abi Najwa mengungkapkan, era digital merupakan suatu era dimana kehidupan sudah dipenuhi dengan teknologi. Era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih praktis dan modern.

Misalnya di bidang komunikasi, saat ini manusia sudah bisa berhubungan dengan orang lain yang berada di tempat jauh menggunakan handphone.

“Terutama dengan hadirnya smartphone, komunikasi di era digital menjadi semakin mudah, seperti chatting dan video call,” ungkapnya, dikutip Kamis (7/4/2022).

Selanjutnya di bidang bisnis, era digital telah menghadirkan aplikasi yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara daring. Aplikasi ini biasa disebut dengan E-Commerce.

Beberapa contoh dari E-Commerce yang sudah ada di Indonesia antara lain Shopee, Tokopedia, Lazada, dan yang lainnya. Dengan adanya E-Commerce, konsumen tidak perlu lagi datang ke toko dan bisa berbelanja melalui perangkat elektronik yang dimiliki.

Dalam pembayaran pun, proses transaksi dapat dilakukan menggunakan handphone melalui dompet digital. Dompet digital merupakan aplikasi yang digunakan untuk membayar secara daring.

“Sehingga masyarakat tidak perlu lagi untuk membayar transaksi keluar rumah,” ucapnya.

Perkembangan era digital ini ternyata memberikan dampak bagi masyarakat. Beberapa dampak positif yang dimiliki oleh era digital antara lain kemudahan mendapatkan informasi, mudahnya berkomunikasi, mudahnya mendapatkan pengetahuan baru, serta berkembangnya platform usaha yang dapat membantu pengusaha-pengusaha kecil.

Namun tidak dapat dihindari jika era digital juga memberikan dampak negatif. Beberapa dampak negatif dari era digital antara lain timbulnya rasa malas, potensi pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, ancaman terjadinya pikiran pendek, berkurangnya konsentrasi pada anak, menurunnya moralitas, serta meningkatnya kejahatan daring seperti hacking, cracking, dan lain-lain.

Maka dari itu, diperlukan persiapan yang matang agar masyarakat mampu mengikuti perkembangan era digital dengan baik.

“Salah satu cara memanfaatkan teknologi dengan baik adalah memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencari pekerjaan atau berusaha,” tambahnya.

Saat ini, sudah banyak tren pekerjaan dan usaha di era digital, dimana pekerjaan tersebut dilakukan dengan teknologi. Beberapa pekerjaan yang sedang tren di era digital antara lain content creator, software engineer, social media specialist, dan data analyst.

Sementara itu, Herman Abi Najwa mengungkapkan suksesnya masyarakat dapat dilihat dari cara menyikapi individu tersebut terhadap tren pekerjaan di dunia digital.

“Dengan begitu, apabila individu mau belajar dan berusaha, maka perkembangan era digital mampu memberikan manfaat lebih dan masyarakat mampu menggunakan teknologi digital dengan lebih maksimal,” tutupnya. (rls)