Nusantarakini.com, Jakarta –Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi menyampaikan bahwa kebijakan New Normal diambil karena pemerintah ingin masyarakat Indonesia masuk dalam paradigma baru dengan kehidupan normal di tengah-tengah terjadinya pandemi covid-19. Dirinya mengaku susah untuk memprediksi kapan wabah virus corona ini akan berakhir.
“Oleh karena itu, mekanisme tata negara harus berjalan dan protokol kesehatan, keamanan dan lainnya juga harus diterapkan supaya bisa mengurangi penyebaran Covid-19,” tutur Bursah dalam acara Halal Bihalal Millennial Talks yang dikemas ala Webinar, Sabtu malam (30/5/2020).
Dalam diskusi webinar dengan tema “Catatan Kaum Muda untuk New Normal” ini, Bursah mengharapkan supaya kaum millenial bisa memberikan kontribusi supaya bisa mengurangi pandemi covid-19. Dia mengingatkan, dengan diterapkannya New Normal maka yang dipersiapkan adalah penerapan protokol kesehatan terutama di tempat-tempat centrum dan penyebarannya.
“Kalau tatanan baru ini diterapkan tanggal 1 Juni besok, maka satu-satunya yang tidak bisa kita hindarkan adalah kehidupan baru yang selalu menggunakan hand sanitizer dan masker, selalu jaga jarak dan menghindari keramaian,” terangnya.
“Kaum millenial harus memberi tauladan kepada publik dimana harus taat kepada protokol kesehatan,” sambung Bursah.
Ketika ditanya wartawan terkait akan dilaksanakannya Pilkada pada tanggal 9 Desember 2020 sesuai dengan ketetapan DPR dan lembaga terkait lainnya, Bursah mengatakan tidak masalah untuk tetap dijalankan. Karena, kata dia, kita masih belum tahu pasti kapan wabah ini akan berakhir. Yang penting tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan dan keamanan.
“Apalagi kita akan mengadakan Pilkada pada 9 Desember 2020, maka kita harus siap, dengan tetap mempertahankan kualitas demokrasi dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat,” jelas dia.
“Oleh karena itu, protokol-protokol kesehatan dan keamanan harus diikuti. Serta kita harus hadapi dengan sikap bekerja sama dan gotong royong,” imbuhnya.
Sementara itu, narasumber lain pada Webinar yang dimoderatori oleh Karman BM, Mantan Ketua Umum PP GPII ikut memberikan kontribusi pemikiran terkait menjemput New Normal ini.
Chrisman Damanik, Pengamat Isu Hukum dan Mantan Ketua Presidium GMNI mengaku sepakat dengan Bursah Zarnubi bahwa Pilkada harus tetap dilaksanakan, karena masih belum tahu sampai kapan pandemi virus corona ini akan berakhir.
“Pilkada harus tetap dijalankan. Kita bisa melakukannya dalam pencoblosan nanti bisa bertahap, kita atur jamnya. Tidak masalah kalau waktunya diperpanjang sampai sore. Ini supaya orang tidak menumpuk. Sehingga social distancing diterapkan, termasuk harus pakai masker dan pakai hand sanitizer,” terang Chrisman. [mc]