Kebakaran di Baktiraja, Ibu Antoni Pasaribu Sambangi Korban

Nusantarakini.com, Humbahas – 

Warga Humbang Hasundutan (Humbahas) berduka. Kebakaran terjadi lagi, kali ini terjadi di Desa Simangolape, Kecamatan Baktiraja Humbahas dengan korban dua buah rumah pada hari Jumat (20/12/2019) pukul 10.00 WIB.

Elgina Antoni Pasaribu, istri kandidat bupati Humbahas, menyempatkan diri menyambangi korban kebakaran untuk menyampaikan bela sungkawa dan berbagi tali asih untuk meringankan beban korban.

“Iya Mas, tadi kami menyempatkan untuk mengunjungi korban kebakaran, setelah mendapat informasi adanya musibah ini dari media sosial tadi malam,” kata Ibu Antoni Pasaribu kepada Nusantarakini.com, Humbahas, Sabtu (21/12/2019).

Dari informasi yang dihimpun redaksi Nusantarakini.com, dua rumah korban kebakaran ditempati oleh keluarga ibu Royani Purba, sedangkan satunya lagi pemiliknya tinggal di Jakarta. Ibu Royani sendiri merupakan janda dengan 6 (enam) orang anak yang masih kecil.

Kepada korban, keluarga dan tetangganya, istri kandidat bupati Humbahas, Elgina Antoni Pasaribu menceritakan pengalamannya bahwa masa kecilnya dulu, saat itu kelas 2 pernah mengalami sebagai korban kebakaran. Yang tersisa hanya baju yang nempel di badan.

“Waktu kecil, kalau saya tidak berjualan kopi, saya tidak bisa bersekolah,” ungkapnya sambil berkaca-kaca.

Kepada anak-anak Royani Purba, korban kebakaran, Ibu Antoni menyampaikan bahwa saat terjadi kebakaran dirinya juga sudah yatim.

“Saya dulu juga sama seperti kalian, bapak saya tidak ada. Orang tua kami mempunyai 7 anak, dan saya anak paling kecil,” ucap Ibu Antoni Pasaribu.

“Saya datang ke sini bukan karena suami saya mencalonkan, tetapi karena saya tergerak dari hati nurani yang paling dalam. Mudah-mudahan nanti kalau pak Antoni jadi sebagai Bupati, dalam hati saya berjanji untuk membangun korban kebakaran,” imbuhnya.

Royani Purba sangat berterima kasih sekali kepada isteri kandidat Antoni Pasaribu yang telah tulus membantu dirinya sebagai korban kebakaran. Sebagai janda dan mempunyai enam anak yang masih kecil dan butuh biaya untuk sekolah, dirinya merasa terharu dan sangat terbantu atas sumbangsih tersebut.

“Kami terharu dan berterima kasih kepada ibu Antoni, yang sudah datang menengok dan membantu kami. Kami juga kaget begitu ada simpati yang datangnya begitu cepat, padahal yang lain belum ada datang bantuan,” ucap Royani sambil mengusap tetesan air matanya.

“Apalagi sejak terjadi kebakaran Jumat pagi kemarin, anak kami menangis terus sampai semalam karena trauma dan sedih,” imbuhnya.

Jamoster Sitanggang, tetangga korban, mengatakan bahwa korban menempati rumah orang, sehingga sangat prihatin sekali. Selain itu, kata dia, yang perlu dibantu adalah mentalnya.

“Semoga tuhan menguatkan hati korban, karena itu sudah keputusan tuhan, mari kita bangkit,” hibur Jamoster kepada korban.

Kebakaran yang menimpa dua rumah tersebut disinyalir terjadi karena korsleting arus listrik.

“Ada dua rumah yang terbakar, tetapi yang satu kosong, karena pemiliknya ada di Jakarta. Sebab kebakaran karena korsleting listrik,” terang Jamoster mengakhiri keterangannya. [mc]