Nasional

Disebut Jadi Jubir Timses PADI, Begini Sikap Resmi Pigai

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Aktivis Kemanusian dan Kritikus Independen asal Papua, Natalius Pigai akhirnya mengeluarkan sikap resminya setelah disebut menjadi juru bicara (Jubir) Tim Sukses (Timses) pemilihan presiden pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PADI).

Seperti dilansir detik.com, sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Yandri Susanto menyebut bahwa bekas Komisioner Komnas HAM inienjadi Jubir Timses pasangan PADI.

Membuka keterangannya, Pigai menyatakan bahwa oposisi yang berkualitas jika berada di posisi netral sebagai artikulator soal-soal substansial dan artifisial kaum marginal.

“Saya sudah empat tahun, detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun mengawasi, mengontrol dan mengkritisi kinerja pemerintah Jokowi,” tutur Natalius Pigai kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Rabu petang (19/9/2018).

Pigai menyebut bahwa dirinya berkomitmen akan tetap menjalankan kritik untuk mengisi ruang kosong yang tidak diisi oleh negara, menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan rakyat, dan juga sebagai artikulator kepentingan rakyat dan kaum marginal.

“Kritik dan oposisi yang baik, terkontrol dan berkualitas jika kita lakukan secara independen, objektif, dan imparsial akan terus saya lakukan sampai masa jabatan pemerintah ini berakhir Oktober 2019,” terang Pigai.

Setelah 2019, sambung dia, siapapun yang terpilih menjadi Presiden, sebagai aktivis kemanusian di Papua berkeyakinan bahwa rakyat Papua tetap menjadi marginal, kaum yang disiksa, dianiaya, dibunuh dan berada seakan-akan orang-orang terjajah sebagaimana juga dilakukan pemerintahan Jokowi saat ini.

“Bagi kami bangsa Papua, baik Jokowi dan Prabowo sama saja, tidak ada pemimpin baik di Republik ini, meskipun tahun 1996 Pak Prabowo pernah melakukan sejarah besar dengan memberi dana 1% persen penghasilan Freeport pada rakyat asli Papua dan dinikmati selama 22 tahun hingga saat ini,” tuturnya beralasan.

“Secara pribadi siapa saja kagum tentang kualitas dan kompetensi saya untuk memimpin negara ini, tetapi maaf saya bukan orang ambisius, dan telah buktikan dengan menolak berbagai tawaran jabatan oleh pemerintah Jokowi. Akhirnya Pemerintahan Jokowi atau Pemrintah
siapa buang saya ke tempat tidak terhormat pun, mutiara Papua tetaplah mutiara,” pungkas Pigai mengakhiri keterangannya. [mc]

Terpopuler

To Top