Nusantarakini.com, Jakarta –
Pak Mahfud bolehlah kesal dengan Kyai Ma’ruf yang berhasil mengalahkannya dalam perebutan cawapres pilihan Jokowi. Habis Pak Mahfud kalah agresif, sih. Para muslim lurus bolehlah kecewa dengan kenyataan bahwa Sandi Uno berhasil menyabet tiket cawapres mengalahkan Habib Salim dan UAS yang kesannya ogah-ogahan. Habis yang lain adu jaim, sih.
Tapi satu hal, kalau bukan karena mereka berdua sebagai pejantan tangguh, tak mungkinlah cawapres itu kini berada di tangan mereka.
Pak Kyai cawapres ini misalnya. Jangan kira mentang-mentang terlihat lamban dan tua tak sanggup memikul tanggungjawab cawapres yang harus pintar bersilat lidah dan adu akting. Woooh…elu salah tong. Hanya yang kuat yang sanggup beristri muda. Apalagi cuman cawapres. Keciiiillll.
Sandi Uno yang atletis suka berenang dan lari-lari, tentu lebih tangguh lagi. Kalau cuman melayani 1000 kali foto selfie dengan emak-emak yang norak dan naif, apa susahnya bagi dia. Keciiiillll.
Jadi, kita akan melihat pergulatan dua pejantan tangguh ini memperebutkan tahta wapres. Siapa yang berhasil menang, masih menunggu setahun lagi sejak sekarang.
Pastinya, dua-duanya kayaknya sama-sama petualang dalam artian yang bukan negatif. Suka tantangan. Suka bukit-bukit dan lembah-lembah tantangan. Apalagi bukit yang indah permai dan lembah yang basah tropis.
Sebagai petualang, memang harus agresif. Agresif merebut yang bisa direbut. Merengsek yang bisa direngsek. Menderu yang bisa dideru. Mengerang yang bisa dierang. Uaaaaagkhhhh!!!!
~ John Mortir