Tausiah

Antara Kesalehan Individual dan Kesalehan Sosial

Nusantarakini.com, Jakarta – 

INGATLAH, kalau ALLAH sudah Menurunkan AZAB pada suatu kaum, maka azab itu tidak hanya menimpa orang-orang yang berdosa saja tapi orang-orang yang tidak berdosa pun akan ditimpa oleh azab itu. Dia tidak akan membedakan antara yang ahli maksiat dengan ahli ibadah orang sholeh atau para pendosa, orang bodoh atau orang berilmu, anak-anak atau orang tua, laki-laki atau perempuan dst.

Maka, sikap fokuslah pada memperbaiki diri tanpa mau terlibat dengan memperbaiki dosa-dosa sosial bukanlah sikap yang benar. Kecuali anda ingin mau masuk surga sendirian.

Islam mengajarkan musti ada keberimbangan antara kesalehan individual dengan kesalehan sosial.

Banyak di antara kita yang merasa benar dan terjebak dengan sikap atau cara pandang “ngapain lue mengurusi diri orang lain, urus saja diri lue sendiri.”

Ketika kemungkaran merajalela di depan mata, lalu engkau tidak peduli dengannya bahkan sampai berfikir yang penting saya tidak melakukannya, maka anda termasuk orang yang hanya mementingkan kesalehan individual tanpa memedulikan kesalehan sosial.

Islam mengajarkan tentang keberimbangan antara kesalehan individual dan kesalehan sosial. Mereka yang hanya berdiam diri ketika melihat kezholiman adalah mereka-mereka yang bersifat egois atau angkuh, karena hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain, maka mereka itu sangat dicela dalam Islam.

Selamatkan diri dan lingkungan kita dengan memperteguh kesalehan individual dan kesalehan sosial. Semoga rahmat Allah turun di tengah-tengah kita semua dan kita terhindar dari azab Allah yang bersifat kolektif. [mc]

*ASPIANOR SAHBAS : Direktur Indonesia Monitoring Political Economic Law and Culture for Humanity.

Terpopuler

To Top