Nusantarakini.com , Jakarta
Nabi Nuh as.. melaksanakan tugas kenabian dan kerasulan beliau selama berpuluh, bahkan beratus tahun lamanya dengan baik. Hampir setiap saat beliau berdakwah di antara kaum beliau. Seperti telah disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya berikut ini, “Aku sampaikan kepada kalian amanat-amanat dari sisi Tuhanku, dan aku memberi nasihat kepada kalian, serta aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kalian ketahui,” (QS al-A’râf [7]: 62).
Maksud dari firman Allah Swt. di atas, siapa pun yang mau mengikuti dan menerima ajaran Nabi Nuh dan mau ikut serta dan berada di dalam kapal Nabi Nuh, mereka akan mendapatkan keselamatan lahir maupun batin. Kapal akan menyelamatkan jasad dan nyawa semua orang yang berada di dalamnya dari ganasnya gelombang yang sangat besar. Mereka akan tiba di pantai keselamatan bersama Nabi Nuh as. Sementara orang-orang yang enggan naik ke kapal bersama Nabi Nuh as. akan binasa lahir maupun batin ditelan oleh ombak.
Ada yang berpendapat, saat mulai terjadi banjir besar, pengikut Nabi Nuh berkembang menjadi 80 orang. Ada yang mengatakan 13 orang. Sebelum itu sedikit pengikutnya. Itu menunjukkan, kapal sangat efektif untuk mempengaruhi.
Dari sisi itu banjir besar dan perahu ikut serta mempengaruhi keputusan mengikuti Nabi Nuh. Dari sudut pandang marketing, Nabi Nuh memfasilitasi ajarannya dengan produk berupa perahu, yang memberikan manfaat yaitu keselamatan. Nabi Nuh melakukan dakwahnya tidak hanya bil lisan, tetapi dengan bil hal, memfasilitasi manfaat bagi yang mengikuti ajarannya. Dalam bahasa pemasaran, dakwah tidak sekedar dengan promosi, tetapi dengan perbaikan produk, menambahkan manfaat-manfaat bagi penerima dakwah.
Dapat dimengerti, banjir dan perahu lebih kuat pengaruhnya daripada usaha panjang Nabi Nuh berdakwah dengan kata-kata. Itu dari segi jumlah orang yang mengikut nabi Nuh. Tapi dari segi kualitas, orang yang mengikuti nabi Nuh karena rela tanpa khawatir banjir, tentu lebih baik.
