Dalam Perang Digital, yang Tak Bisa Dibunuh Adalah Keyakinan

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Saya mendengar bahwa incumbent memiliki mesin perang di dunia maya yang sempurna. Meski saya bukan ahli mesin media sosial tapi karena aktif di sana maka kita merasakan adanya aktivitas mereka. Ini seperti imperium Persia melawan Sparta dalam film “300”.

Ini lebih dari sekedar berita yang diungkap harian Inggris The Guardian, berjudul: ‘I felt disgusted’: inside Indonesia’s fake Twitter account factories

Lalu menjadi berita di media kita seperti berikut: Investigasi Guardian Bongkar Buzzer Ahok Digaji Ratusan Poundsterling Pakai Akun Palsu.

Lebih dari itu yang saya dengar. Ini perang yang tak terbayangkan.

Jagad teknologi terkini di dunia maya telah dibeli untuk kepentingan perang di dunia maya. Ada yang dibeli oleh swasta dan ada yang dibeli pakai uang negara. Semuanya akan digunakan oleh yang punya kuasa untuk mendukung dan membela petahana.

Nanti, buzzer itu bukanlah seperti Alex dalam kisah The Guardian itu, yang mengumpulkan secara manual buzzer-nya dan mereka mengirim pesan sponsor di akun media sosial mereka.

Perang baru nanti tidak perlu buzzer. Teknologi ini bisa memerankan semuanya. Ini perang digital, tidak memerlukan manusia. Tapi uang.

Uang untuk membeli perangkat perang yang sekarang yang dijual dan dipasok ke dunia maya kita. Menciptakan fitnah dan hoax serta membunuh karakter lawan. Ia juga punya kemampuan membunuh akun lawan.

Jadi kalau akun anda mati, bukan karena Twitter atau facebook membunuhnya. Meski kemungkinan itu ada tetapi mesin pembunuh digital bergentayangan di dunia maya.

Mereka memerintahkan pembunuhan kepada robot-robot yang digerakkan robot-robot uang.

Tapi ada yang mereka tidak bisa matikan, yaitu keyakinan pada kebenaran. Keyakinan baik akan menyebar dan orang-orang yang memiliki hati sedang memproduksi robot kebaikan. Keyakinan tidak bisa dikalahkan dan keyakinan selalu membawa harapan.

Maka yang lebih penting bagi kita adalah, keyakinan bahwa kita benar. Itulah yang tidak dimiliki oleh robot-robot dan pemilik uang itu. Itulah kesejatian . Semoga Allah memperkuat kita. Jiwa kita agar tidak kalah oleh robot dan uang. Amin. [mc]

Sumber: Facebook dan Twitter @Fahrihamzah 26/7/2018.