Warkop-98

Ini Figur yang Bisa Kalahkan Jokowi

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Imajinasi publik yang sedang dikonstruksi oleh para pendukung Jokowi adalah bahwa Jokowi tidak ada yang bisa menandingi. Mengapa itu terus dilakukan meskipun kinerjanya baru tercapai sekitar 40% dari seluruh janji poltiknya saat kampanye? Sebab sebagai petahana sebenarnya belum aman jika elektabilitasnya dibawah 55%. Maka berbagai upaya terus dilakukan, hingga kesan yang muncul Jokowi tidak ada tandinganya.

Apa benar Jokowi tidak ada tandinganya? Apa benar Jokowi tidak bisa dikalahkan? Berdasarkan fakta ilmiah masih belum amanya elektabilitas Jokowi (dibawah 55%) dan tidak ada tandingannya itu hanya bersifat kesan yang dikonstruksi secara citra maka ada peluang besar capres-cawapres yang melawan Jokowi memenangkan kontestasi pilpres 2019.

Lalu figur seperti apa yang bisa mengalahkan Jokowi di pilpres 2019? Figur yang paling potensial mengalahkan Jokowi adalah figur yang memiliki 5 ciri yaitu figur muda, figur Santun yang bisa menyatukan bangsa, figur yang memiliki reputasi internasional, figur yang memiliki pengalaman memimpin, dan figur yang memiliki jaringan yang luas dengan basis sosial mayoritas di Indonesia.

Lalu siapa mereka? Idealnya Indonesia jika kita merenung lebih memdalam kita sesungguhnya memerlukan sosok ‘Soekarno Muda’ sebagai capres dan ‘Habibie Muda’ sebagai cawapres. Jika sosok ini hadir, itu tipe ideal untuk menjawab problem bangsa saat ini, saat dimana republik memerlukan pemersatu dan sekaligus memerlukan pemimpin yang visioner yang memiliki reputasi internasional ditengah dunia yang memasuki post digital society dan disruption era. Dalam konteks era ini, dan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan zaman, Indonesia sesungguhnya tidak lagi memerlukan pemimpin seperti Jokowi dan Prabowo.

Lalu siapa capres-cawapres yang layak menjawab tantangan dan kebutuhan zaman tersebut? Jawabanya sudah ada, tinggal elit politik menyadari bahwa Jokowi dan Prabowo sudah waktunya lengser keprabon. Jika ini terjadi, maka membenarkan tesis bahwa politisi republik ini masih sangat pragmatis. [erc/sda]

*Ubedilah Badrun, Analis Sosial Politik UNJ dan Direktur Pusat Studi Sosial dan Politik Indonesia (Puspol Indonesia).

Terpopuler

To Top