Mengingat Kembali Almarhum Prof. Dr. Matthias Aroef, Teknik Industri ITB

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Innalillahi wa Innailaihi roji’un..
Turut berduka cita dan memanjatkan doa atas berpulangnya Prof. Dr. Matthias Aroef.  Semoga Almarhum husnul khotimah.. Amiin!

Mungkin sekitar tahun 1968-69 jadwal kuliahku harus mengambil Ilmu Perusahaan dari Pak Matthias. Orangnya keren, tInggi besar daripada rata-rata orang Indobesia umumnya. Senyumnya manis, tapi berwibawa; tidak bisa diajak bercanda, tapi omongan harus serius dan secukupnya. Jarang pakai baju biasa, tapi pakai jas dan dasi. Itu yang aku lihat dari dosen asal Minang ini.

Kalau ilmu-ilmu Teknik Mesin umumnya, aku tidak terlalu pusing. Sehingga Ilmu Perusahaan pun aku anggap enteng. Teknik Industri baru saja berpisah menjadi Jurusan tersendiri. Tapi Jurusan lain, seperti Teknik Konstruksi dan Teknik Penerbangan, tetap harus mengambil Ilmu Perusahaan.

Di akhir semester nilaiku 3. Pak Matthias kasih aku nilai 3! Busyet! Di mana salahku? Terpaksa aku mengulang; kali ini mendapat 5. Artinya harus mengulang lagi, kali ini dengan mengambil kuliah dari awal.

Lucunya, aku menjadi cinta dengan matakuliah ini. Dari sinilah aku menjadi mengerti Ilmu Bisnis, Investasi, mendirikan pabrik, merancang proses produksi dan layout pabrik, tahu apa itu untung dan rugi dan lain-lain. Aku masih ingat sekali grafik-grafiknya tentang Sales Function dan Cost Function. Akhir semester, Pak Matthias memberi aku nilai 10! Sepuluh bulat! Sekalipun tanpa aku sadari, di situlah aku mulai mencintai Teknik Industri, yang waktu itu namanya masih Teknik Produksi.

Pengalamanku yg lain di ITB membikin aku memaksakan diri untuk menjadi dosen. Terus-terang aku penasaran dengan dosen-dosen yang suka sok-sokan “ngerjain” mahasiswanya. Aku berjanji di dalam hati untuk tidak seperti itu. Aku harus lebih baik! Tapi aku suka juga dengan gaya Gan Hay Djien, dosen Mekanika Teknik dan Kinematika/Dinamika Teknik yang tidak kenal ampun terhadap mereka yang nyontek, bahkan pakai kacamata remang-remang.

Aku akhirnya mengajar di FTUI setahun setelah lulus dan sambil bekerja 3 tahun di swasta mendirikan Pabrik Honda.

Enam tahun kemudian aku berhasil berangkat ke AS dan mengambil S2 di Teknik Industri. Aku menjadi tahu, bahwa dasar Teknik Industri itu adalah Statistik, Ekonomi Teknik dan Math Programming. Aku melanglang dari University of Southern California, Georgia Tech dan Iowa State University; semua di Departement of Industrial & Systems Engineering.

Tetapi di Iowa State University akhirnya aku mengambil S3 dalam Ekonomi Industri di School of Economics. Lalu kembali ke Fakultas Teknik UI di Departemen Teknik Industri.

Prof Matthias, selamat jalan! Semoga bekas muridmu ini ikut berkontribusi terhadap cita-citamu! Semoga Allah memberi tempat terbaik bagimu! Amiin! [mc]

*Dosen FTUI, Alumni FT ITB.