Setelah OTT Kendari, KPK incar Morowali?

Nusantarakini.com, Morowali –

Sejak terjadi peristiwa terjaringnya operasi tangkap tangan (OTT) di Kendari, Sulawesi Tenggara. Yang terjaring adalah Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) dan sang ayah Asrun yang merupakan mantan Walikota Kendari dua periode.

Yang terjadi di Kendari dan apa yang ada di Morowali ini sangat mirip, yakni sama-sama mau melakukan regenerasi politik atau upaya untuk melanggengkan dinasti politik.

Kejadian di Kendari ini ternyata mendapat perhatian dari para netizen yang berada di kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, yang kebetulan di Morowali saat ini akan melangsungkan Pilkada dan salah satu kontestannya adalah adik dari Bupati Morowali yang sekarang menjabat.

Berikut ini merupakan beberapa komentar para netizen menyoal tentang dinasti politik. Di antaranya berpendapat “Dia tidak setuju kalo Politik Dinasti berlaku di daerah Morowali yang dia cintai.” Sedang yang lain berpendapat bahwa Dinasti Politik hanya akan melahirkan pemimpin yang premature.

Ada salah seorang paruh baya di Morowali yang tidak mau disebutkan namanya berpendapat bahwa dalam kontek morowali saat ini tentang munculnya salah satu kandidat yang masih ada hubungan darah dengan Bupati yang saat ini sedang menjabat menurutnya tidak menjadi permasalahan yang serius. Karena untuk maju dalam sebuah Pilkada merupakan hak politik dari semua warga Negara.

“yang terpenting adalah figurnya mempunyai pengalaman leadership yang kuat, visioner, menguasai tentang persoalan-persoalan yang ada dan bisa mendayagunakan potensi yang ada di morowali. Baik potensi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Tapi melihat beberapa calon yang ada sekarang di Pilkada Morowali 2018, bahwa dari sisi pengalaman memang calon yang masih ada hubungan darah dengan Bupati yang sekarang menjabat masih sangat minim pengalaman, bila dibandingkan dengan kandidat-kandidat yang lainnya. Pengalaman yang dimilikinya hanya sebagai ketua Karang Taruna. Semoga Masyarakat Morowali di Pilkada nanti tidak terjadi salah pilih pemimpin. [mc/mh]