Nusantarakini.com, Jakarta –
Hari libur tidak menghalangi Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda untuk melakukan langkah-langkah pengembangan usaha. Pada Minggu (11/2), Risyanto melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pimpinan dua instansi sekaligus. Yaitu, Bupati Pasangkayu Agus Amb Djiwa dan Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) Sunarso.
Penandatanganan MoU yang dilakukan di kantor Perum Perindo di Muara Baru, Jakarta itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan Risyanto ke Pasangkayu awal Februari lalu. Saat itu, selain umelihat potensi pengembangan bisnis perikanan di kabupaten yang dulu bernama Mamuju Utara itu, dia juga melakukan dialog dengan pelaku usaha perikanan di sana di Kantor Bupati Pasangkayu. Ikut dalam dialog tersebut, beberapa pengurus PISPI.
”Saat berkunjung ke Pasangkayu, saya sampaikan kesiapan Perum Perindo untuk bekerjasama dengan Pemkab Pasangkayu. Termasuk bermitra dengan petambak maupun nelayan di sana. Hari ini, niat itu kita wujudkan dengan terlebih dulu menandatangani MoU sebagai dasar agar bisa segera melakukan aksi kongkret,” katanya.
Dia mengaku sangat menghargai kesungguhan Bupati Pasangkayu untuk segera mewujudkan kerjasama tersebut. Itu ditunjukkan dengan langsung datang ke Jakarta seminggu setelah dialog, bukan sekadar membalas dengan berkunjung ke kantor Perum Perindo. Namun, langsung melakukan penandatangan MoU.
Kesungguhan Bupati Pasangkayu untuk mewujudkan kerjasama dengan Perum Perindo juga ditunjukkan dengan membawa tim lengkap, mulai dari Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Dari pihak Perum Perindo, Risyanto juga didampingi Direktur Umum Reti Ketrinia, serta beberapa general manager dan senior manager.
”Kita segera menetapkan rencana aksi bisnis. Yang jelas akan mulai dengan budidaya, apakah itu udang ataupun bandeng,” kata Aris lagi.
Di pihak lain, Bupati Pasangkayu mengatakan, selain kerjasama dalam pengembangan usaha budidaya yang memang potensial di Pasangkayu, pihaknya juga menjajaki kerjasama pengelolaan infrastruktur dan sarana prasarana industri perikanan. Bupati yang adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin itu memaparkan rencana pembangunan pelabuhan perikanan lengkap dengan kawasan industri perikanan terpadu di Pasangkayu.
”Kami sedang finalisasi konsep dan disain. lalu segera kita ajukan ke pusat untuk mintak persetujuan. Begitu disetujui, kami akan mengajukan kerjasama pengembangan dan pengelolaan dengan (Perum) Perindo. Karena saya lihat Perindo sudah berpengalaman di bidang ini,” kata bupati yang sebelum penandatanganan MoU sempat melihat-lihat fasilitas pelabuhan, pasar ikan terintegrasi, cold storage dan juga fasilitas lainnya di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru yang dikelola Perum Perindo.
Sementara itu, untuk kerjasama dengan PISPI, mencakup segala bidang pengembangan sektor perikanan. Antara lain pelibatan anggota PISPI dalam program kemitraan dan bina lingkungan maupun program sejenis untuk membantu nelayan dan petambak yang dilakukan Perum Perindo. ”Namun tidak terbatas hanya dalam terlibat dalam pembinaan maupun pendampingan, para anggota PISPI juga siap untuk bersama Perum Perindo dalam pengembangan industri perikanan,” kata Ketua Umum PISPI Sunarso. Selain Sunarso, saat penandantanganan MoU Perindo dengan PISPI itu juga hadir pengurus dan tokoh-tokoh PISPI yang berkarier di berbagai instansi, pemerintah maupun swasta, termasuk di perbankan.
Sebagai organisasi yang beranggotakan para sarjana pertanian (termasuk di dalamnya sarjana perikanan), PISPI menurut ketua umum yang juga Direktur Utama PT. Pegadaian (Persero) itu tidak ingin hanya berhenti dengan berkontribusi dalam hal-hal pemikiran strategis saja. Namun, juga ingin melakukan langkah konkret. ”Apalagi, sektor perikanan memang sangat layak didorong agar terus berkembang,” tambahnya. [sal/mc]