Nasional

Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi: Dalil yang Dipakai HTI itu Salah Sasaran

Nusantarakini.com, Jakarta –

Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., MA., Gubernur Nusa Tenggara Barat, termasuk satu dari mayoritas ulama Nusantara yang menolak ide khilafah. Hal ihwal penolakan TGB Zainul terhadap propaganda dagangan Hizbut Tahrir itu disampaikannya ketika memberikan orasi kebangsaan di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan pada Ahad, 11 Februari 2018 kemarin.

Pada sesi tanya jawab, beliau ditanya mengenai khilafah. Beliau menyatakan bahwa dalil yang dijadikan hujjah para pengusung ide khilafah itu tidak tepat sasaran.

“Firman Allah yang berbunyi, ‘Sesungguhnya Kami menciptakan khalifah di muka bumi.’ itu jangan dimaknai pemimpin politik, lah. Melainkan harus dimaknai sebagai amanah yang dibebankan Allah kepada Nabi Adam dan semua keturunannya untuk menjaga kemaslahatan hidup di muka bumi,” terang Gubernur Hafizh al-Qur’an lulusan al-Azhar University, Kairo tersebut menjawab pertanyaan peserta.

TGB juga mementahkan beberapa dalil yang Lazim digunakan para mengusung khilafah, seperti HTI. menurutnya, dalil yang selama ini digunakan sangatlah tidak tepat sasaran apalagi sampai memberikan vonis bahwa NKRI adalah negara thaghut.

“Ini kan warisan para ulama terdahulu, para orang tua kita yang wajib dijaga sebagai bentuk birrul wâlidain,” ucapnya.

TGB Zainul Majdi menilai bahwa gagasan khilafah dan penyematan gelar thaghut terhadap negara kebangsaan atau non khilafah yang lahir di Timur Tengah itu tidak layak untuk diproduksi di Indonesia.

“Asal mula negara-negara seperti Oman, Qatar, Mesir, Irak, dll. itu dibentuk sebagai hadiah pemberian dari penjajah pasca tumbangnya Khilafah Utsmaniyah dan menjadi negara yang terpisah-pisah. Yang menentang negara hasil pemberian itu kemudian menyebut pemerintahnya sebagai thaghut. Penolakan itu dituangkan dalam bentuk buku. Bukunya dipublikasi ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Lalu melahirkan gerakan yang menganggap Indonesia sebagai negara thaghut juga. Ini ‘kan perbandingan fatal. Karena Indonesia diraih dengan jerih payah jihad berdarah-darah, sehingga jelas berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah yang diperoleh sebagai hadiah,” tegas TGB.

Menurut TGB Zainul Majdi, Indonesia sudah menjadi negara paling Islami, mengingat NKRI sudah menyelenggarakan tugas-tugas negara sebagaimana ada dalam fikih Islam.

“10 tugas pokok negara dan pemerintahan sebagaimana disampaikan al-Mawardi misalnya, itu sudah diterapkan di Indonesia. Misalnya, fungsi negara sebagai pelestari eksistensi agama, (Hirâsatud-Dîn), di Indonesia jauh lebih menjamin aktivitas-aktivitas keagamaaan daripada negara-negara yg mengklaim sebagai Negara Islam sekalipun. Jadi NKRI adalah Negara paling Islami meskipun tidak menyematkan label Negara Islam,” terangnya.

Di akhir pembahasan, TGB Zainul Majdi mengingatkan bahwa apa yang masih dianggap kurang sesuai dengan syariat di NKRI ini, hendaknya tidak menafikan aspek-aspek lain yang sudah mapan dan kekurangan itu harus dimaknai sebagai obyek dakwah yang mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kkemaslahatan bersama. Demikian seperti dikutip al-ummahnews.com. [mc]

Terpopuler

To Top