Patmi Melawan Rezim

Nusantarakini.com, Jakarta –

Rombongan petani dari rembang Jawa Tengah, salah satunya wanita. Rombongan ini akan melakukan aksi penolakan pabrik semen di daerahnya. Patmi melawan rezim Ganjar sang gubernur Jawa Tengah, dengan kaki di semen saat Bupati dan Gubernur Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) mengesahkan pembangunan pabrik semen..Patmi melawan rezim hingga ke Jakarta, tapi tetep saja di acuhkan presiden Jokowi, malah memberi makanan dengan di lemparkan (tidak manusiawi) mereka bukan sekawanan binatang tapi pejuang lingkungan mencari keadilan

Nasib berkata lain perjuangan Patmi mencari keadilan nihil, bahkan Patmi sampai meninggal di RS Salemba setelah kena serangan jantung. Apakah perjuangan Patmi harus sia-sia? Saatnya warga Jawa tengah menentukan nasib melawan rezim dengan benar dan bijak. Melihat penduduk Jawa tengah dengan karakter luwes lemah lembut tapi tegas bijaksana, tidak ada kata lain harus melawan kebijakan sang gubernur rocker ini.

Cara melawan yang elegan adalah dengan meneruskan perjuangan Alm. Patmi dengan menyingkirkan Ganjar Pranowo. Jangan berikan suara padanya. Wanita Jawa tengah harus menjadi kan simbol perlawan terhadap ketidak-adilan, keculasan pemimpin. Kartini, Patmi melawan penjajahan modern, wanita Jateng harus keluar dari rumah melawan kebodohan dan penjajahan kaumnya.

Jawa tengah membutuhkan pemimpin seperti Sri Sultan Hamengku Buwono yang santun, luwes, tegas, bijaksana, beretika dan tidak adigang adigung. Warga Jateng harus hentikan gubernur saat ini yang urakan tersebut, sok gaul, dan menteng kelek sama bawahannya. Saatnya Jawa Tengah memilih calon gubernur yang punya etika, santun, luwes, tegas, bijaksana dan mau mencari solusi, hilangkan pembodohan dan kemiskinan

Lebih-lebih yang menyukai kesenian tradisional seperti wayang, campur sari, ketoprak dan bukan band rock Metallica. Gubernur Ganjar Pranowo sudah keluar pakem sebagai seorang yang terlahir di Jawa Tengah dengan perilakunya yang pongah, tidak punya ada andhap asor. Semoga calon gubernur baru bisa kurangi kesenjangan, mengentaskan kemiskinan dan meneruskan perjuangan Kartini dan Patmi. Sayuh berharap pada Soedirman Said dengan slogan gubernur orang miskin. [mc]

*Sayuh, Wong Jowo Tulen.