Nusantarakini.com, Jakarta –
Kiprah para ilmuan dan intelektual dalam lapangan politik bukan hal yang asing dalam sejarah republik ini. Sejak RI didirikan, para founding fathers dan pemimpin-pemimpin penting Indonesia banyak berlatar belakang ilmuan dan intelektual. Misalnya saja, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Agus Salim, Syahrir hingga Natsir. Mereka semua adalah pribadi-pribadi yang digembleng dalam dunia keilmuan dan kemasyarakatan secara praktis.
Dewasa ini pun, para ilmuan dan intelektual yang sukses berkiprah di jalur politik dan pemerintahan juga tidak kurang banyaknya. Sebut saja di antara yang terkenal, yaitu Prof. Dr. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat dan Prof. DR. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, Bupati Bantaeng yang terkenal itu.
Melihat jejak keberhasilan para intelektual dan ilmuan yang berkiprah dalam politik pemerintahan tersebut, sehingga amat wajarlah jika Dr. Aji Dedi Mulawarman, SE., SP., MSA, putra Kalimantan Timur, ikut merasa terpanggil untuk mendedikasikan kemampuan, pengalaman dan pengetahuannya demi Kalimantan Timur yang makmur dan merata.
Aji Dedi Mulawarman memiliki rekam jejak yang bersih dan cemerlang. Dia merupakan wisudawan terbaik jenjang S-2 Universitas Brawijaya pada 2005, dengan capaian Cum Laude IPK 3.91. Ketika masuk ke jenjang pendidikan doktoral atau S-3 di kampus yang sama, sungguh mencengangkan, Aji Dedi Mulawarman meraih IPK 4.0, sempurna dengan magna Summa Cum Laude. Hanya sedikit mahasiswa yang mencapai prestasi setingkat itu.
Ayah dari empat orang anak ini juga merupakan Dosen Pembimbing Skripsi Terbaik Fakultas pada 2012, Dosen Terbaik Universitas Brawijaya pada 2012. Karya ilmiahnya meraih status Best Paper Awards Nasional pada Simposium Nasional Akuntansi IX IAI-KAPd, Unand, Padang, pada 23-26 Agustus 2006 dan pada Simposium Nasional Akuntansi Xl IAI-KAPd, Untan, Pontianak 23-25 Juli 200, Simposium Nasional Ekonomi Islam 4, UII Yogyakarta, 8-9 Oktober 2009.
Ternyata prestasinya tidak hanya dalam lingkup nasional. Di tingkat internasional, karyanya meraih Best Paper Awards Internasional pada The 1st Accounting Conference Indonesia University Jakarta,7-9 Nopember 2007 dan ajang Qualitative Research Conference (QRC) pada 2016, 24-26 May 2016, Penang, Malaysia.
Dengan rekam jejak akademis segemilang itu, sehingga wajar kepercayaan banyak orang terhadap dirinya untuk memimpin Kaltim pada 2018-2023 meningkat terus dari hari ke hari, baik dari kalangan rakyat biasa maupun tokoh-tokoh nasional dan ulama.
Sebenarnya prestasi keturunan Sultan Kutai Kartanegara, Aji Moehammad Soelaiman ini tidak hanya mencakup dunia intelektual dan akademis. Dalam sosial kemasyarakatan yang dia geluti, sederet kepercayaan untuk menduduki jabatan penting, berhasil dijalankannya. Seperti yang diketahui, saat ini Aji Dedi Mulawarman menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (DPN-FORDEBI), 2014 sampai dengan sekarang. Dia pun menjabat sebagai Ketua Presidium Nasional Aliansi Pengelola Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (PN-ALJEBI), Board of Trustee, Center of Islamic Studies in Finance, Economic and Development (CISFED), Pengurus Bidang Migas dan Pertambangan – DPP Himpunan Pengusaha KAHMI (DPP-HIPKA) 2011-2016, Dewan Pakar – Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT Indonesia), Ketua Dewan Pakar Barisan Nusantara, Wakil Presidium Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kecil Nasional Minyak dan Gas (GAPINA MIGAS), organisasi yang berhasil memasukkan usaha kecil dalam UU MIGAS.
Di samping itu dalam aktivitas keahlian dan kepakaran, dia menjabat sebagai Komite Audit, PT. PG Rajawali Nusantara Indonesia 1 (BUMN), 2015-2016, Tim Kecil Blue Print Hilir Migas Nasional Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2001-2002, Direktur Masjidil ‘Ilm Bani Hasyim – sebuah KB-TK-SD-SMP Bertaraf Internasional, Singosari, Malang dan Inisiator Gerakan Aktivis Muda sekaligus sebagai Ketua Yayasan Rumah Peneleh, Jakarta.
Di bidang akademis, Aji Dedi Mulawarman meraih Doktor Sains Akuntansi (2005-2008) dari Universitas Brawijaya, Malang. Dia juga mengambil Short Course in Higher Education (2012) dari Flinders University, Adelaide, Australia.
Pada 2005-2009, dia diamanahkan sebagai Direktur Lembaga Riset Keuangan Syari’ah Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Sejauh ini, dia sehari-hari sebagai Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, Dosen Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Belakangan oleh sejumlah tokoh-tokoh Islam di Jakarta, dia dipercayakan sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kepemimpinan Indonesia (Centre of Study for Indonesian Leadership – CSIL). Dia juga menjabat sebagai Executive Committe, Critical Accounting Society, New York, USA. Ternyata Aji Dedi Mulawarman termasuk dari 500 Cendekiawan Nasional 2014-2015 versi Webometric.
Sebagai intelektual dan ilmuan, tak lengkap jika tidak menghasilkan karya ilmiah. Karya-karyanya antara lain: buku spektakuler dengan judul 2024 Hijrah Untuk Negeri: Kehancuran atau Kebangkitan (?) Indonesia dalam Ayunan Peradaban (2016); Filsafat Akuntansi (2016) ditulis bersama Prof Iwan Triyuwono, Dr. Ali Djamhuri, Dr. Darsono P; Akuntansi Pertanian Nusantara: Inspirasi dari Ladang (2016) ditulis bersama Rendra Kurniawan, SE.; Gula untuk Rakyat (?)(2016 ditulis bersama Dr. Bambang Hariyadi, Dr. Ari Kamayanti, Virginia NR, MSA; buku daras dengan judul Ekonom dan Bisnis Islam (Jilid 1) dan Akuntansi Syariah (Jilid 2) (2016), sebagai salah satu kontributor sekaligus editor yang diterbitkan oleh Dewan Pengurus Nasional Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (DPN FORDEBI) dan dijadikan buku acuan berbagai perguruan tinggi nasional.
Selain itu, dia menulis buku Best Selller Nasional, yaitu Jang Oetama: Jejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto (2015); Filosofi dan Konsep Pendidikan Dasar Islam (2015) ditulis bersama guru-guru Sekolah Internasional Bani Hasyim; Gugurnya Petani Rakyat: Episode Perang Laba Pertanian Nasional (2014) ditulis bersama Vaisal Amir, SE, Dr. Ari Kamayanti, dan Prof. Gugus Irianto; Akuntansi Syariah: Teori, Konsep dan Laporan Keuangan (2009) menjadi buku acuan kuliah Akuntansi Syariah di berbagai Perguruan Tinggi; Menyibak Akuntansi Syariah (2006) menjadi buku acuan kuliah Akuntansi Syariah di berbagai Perguruan Tinggi.
Secara rutin Dr. Aji Dedi Mulawarman juga menyampaikan Orasi Ilmiah, Kuliah Tamu, sebagai Trainer, maupun Presenter Nasional selama tahun 2006 hingga sekarang. Dosen terbaik ini juga menulis banyak artikel ilmiah di berbagai Jurnal Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional, presenter berbagai konferensi Internasional, seperti di Bangkok Thailand (2009), Yunani (2011), Australia (2012), New York Amerika Serikat (2013), Malaysia (2016) dan lainnya, baik sendiri maupun bersama.
Dr. Aji Dedi Mulawarman, SE., SP., MSA., demikian nama dan gelar lengkapnya, belum banyak yang tahu bahwa sebenarnya dia merupakan keturunan Sultan Kutai Kartanegara Aji Moehammad Soelaiman dari Aji Raden Godang, Putri Sultan Kutai Kartanegara Aji Moehammad Soelaiman dengan Habib Abdurrahman Baragbah (Bendahara Kesultanan Kutai Kartanegara masa Sultan Aji Moehammad Soelaiman). Itulah sebabnya tidak mengherankan bila pada rangkaian namanya tertera “Aji”, sebuah gelar bangsawan dan sultan dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Tentu sebagai cucu Sultan Kutai Kartanegara, panggilan untuk mengabdi kepada masyarakat Kaltim terpendam kuat di dalam benaknya. (sed)