Nusantarakini.com, Palu –
Perseteruan antara Ambo Dalle dengan Anwar Hafid bukan hanya isapan jempol belaka. Masyarakat sudah tahu dua tokoh ini saling sikut untuk memperebut kursi Partai Demokrat di Morowali.
Ambo Dalle yang berpasangan dengan Aminuddin Awaludin, berharap partai yang mengusungnya duduk di kursi empuk DPRD Morowali, memilihnya lagi. Sementara, Anwar Hafid bersikeras merebut kursi Demokrat untuk saudara kandungnya, Syarifudin Hafid yang berlaga di wilayah yang sama.
Pertikaian ini memang sudah lama. Bahkan, jauh-jauh hari Ambo Dalle sudah membaca ada upaya untuk melengserkan dia dari tampuk pimpinan DPRD. April lalu, hasil rapat pleno II DPD Partai Demokrat, di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memutuskan mencopot Ambo Dalle.
Ambo menyesali keputusan itu. Pasalnya, keluarnya Surat Peringatan (SP) 1 hingga SP3 oleh DPC Demokrat Morowali tanpa alasan jelas. Kuat dugaan, keputusan Ketua DPC Demokrat Morowali dipimpin H Syarifuddin Hafid, yang juga adik kandung Anwar Hafid, juga ikut bertarung di Pilkada Morowali. “Akhirnya dasar-dasar SP 1 hingga SP 3 dari DPC itu tidak dibenarkan oleh pengurus DPD pada saat itu. Semua bicara saya tidak ada kesalahan,” kata Ambo Dalle mengutip pernyataan para peserta rapat di DPD Demokrat Sulteng.
Alasan itulah, DPD Demokrat Sulteng akan mengundang pihak DPC Demokrat Morowali untuk mempertanggungjawabkan seluruh SP dikeluarkan. “Berarti DPD tidak konsisten. Saya anggap ini adalah konspirasi yang dibangun oleh sekelompok orang untuk melengserkan saya,” tegas Ambo tanpa menyebut identitas sekelompok tersebut.
Merasa dihadang, langkah Ambo maju di Pilkada Morowali pun terhenti selangkah. Padahal sebelumnya, Ambo menyebut menyerahkan keputusan kepada ketua partai. “Sebagai petugas partai ditugaskan menjadi Ketua DPRD, saya menyerahkan keputusan kepada pimpinan,” sebut dia.
Isu santer terdengar terkait identitas kelompok penghadang yang dimaksud Ambo, tidak lain adalah Anwar Hafid, yang juga saudara kandung Syarifudin Hafid.
Anwar pun tidak menampik Ambo Dalle dicopot dari jabatan Ketua DPRD Morowali. Padahal sebelumnya, Anwar Hafid mengaku mendukung Ambo Dalle maju di Pilkada serentak di Kabupaten Morowali pada 2018 mendatang. “Saya sangat senang Ambo Dalle ikut Pilkada Morowali. Mudah-mudahan bisa dapat partai dan maju,” kata Anwar Hafid.
Pupus sudah harapan Ambo Dalle mengambil kursi Partai Demokrat. Tekad Ambo Dalle maju sudah bulat. Meski dirinya dihadang oleh pimpinan Partai Demokrat koleganya sendiri. Anwar pun tidak menampik pencopotan Ambo Dalle itu, tidak ada hubungannya dengan Pilkada Morowali. Alasannya, kondisi saat ini sulit Partai Demokrat mengusung Ambo Dalle, karena bersangkutan melakukan pelanggaran, seperti jarang dan bahkan tidak pernah mengikuti acara atau kegiatan partai.
Kini, Partai Demokrat memiliki 5 kursi, mengarah ke Syarifuddin-Chaeruddin bersama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 2 kursi. Jumlah kursi untuk maju di Pilkada Morowali sudah lebih dari yang ditargetkan.
Lepas dari Partai Demokrat, Ambo Dalle pun tidak tinggal diam. Ia mencari simpati merebut Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Itu pun dikabarkan Partai Gerindra akan disalip Anwar Hafid. (hs/yahya)