Nusantarakini.com, Jakarta –
Sistem kemanusiaan yang hadir secara global hari ini, dilanda kegelapan. Begitu juga di Indonesia.
Karena gelap, semua manusia seperti orang bingung, mabuk, meraba-raba, gelisah dan panik.
Padahal gelap itu sebenarnya tidak eksis. Dia hanyalah suatu akibat, bukan sebab. Dia tampak eksis, karena tidak eksisnya sinar. Jika sinar muncul, kegelapan itu sirna.
Lihatlah malam. Jika matahari tenggelam, gelap pun datang. Jika matahari muncul, gelap pun hilang.
Kejahatan dan kezaliman di Indonesia juga demikian. Jika sinar keimanan dan keislaman tidak mencuat eksis, maka kejahatan dan kezaliman itu pun menyelubungi Indonesia dan seisinya. Orang-orang zalimlah yang mengatur seisi Indonesia. Itulah yang terjadi hari ini.
Untuk menghalau kegelapan ini, sinar Al-Qur’an haruslah dipancarkan. Memancarkannya dengan mencelupkan isi dan pesan Al-Qur’an itu dalam pribadi-pribadi orang-orang Islam. Tapi kalau Al-Qur’an tidak ditegakkan, jangan harap orang-orang zalim di lapangan ekonomi, politik dan hukum hilang dan lenyap.
Setelah itu, mewujudkannya dalam kehidupan sosial sehari-hari. Menegakkannya sebagai sistem sosial dan tolak ukur kebaikan sosial.
Di situ harus ada golongan yang benar-benar menegakkannya pantang-mundur, memasyarakatkannya dan mempertarungkannya dengan tantangan sosial yang tersedia hingga menang.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah di masa lalu. Dia mempribadikan Al-Qur’an dalam hidupnya dan Sahabat sahabatnya memenangkannya tanpa kompromi sampai menang.
Hanya dengan cara demikianlah umat Islam dapat mengusir kegelapan yang menimpa mereka sekarang ini. Hanya dengan demikianlah umat Islam dapat mengusir cengkeraman orang-orang zalim dan kafir yang telah menguras harta, tenaga dan ruang hidup mereka di Indonesia sekarang ini.
Kalau dengan metode partai, jangan harap umat Islam akan bebas dari cengkeraman kezaliman dan kerakusan orang-orang zalim dan kafir.
Sekali lagi, janganlah menyesali keadaan bilamana kita lihat di berbagai lapangan hidup, semua yang berkuasa dan digdaya hanya orang-orang musyrik, kafir dan fasik, itu semua karena kita tidak menegakkan sinar Al-Qur’an dalam kehidupan kita sendiri. Malahan kita mencontoh gaya hidup mereka dalam mengejar kesenangan, harta, kekuasaan dan kemudian menumpuknya. Harusnya kita tidak heran bukan dengan kegelapan yang melanda umat Islam di Indonesia?
Selamat merenung di Jum’at yang barokah ini.
~ Kyai Embun