Nasional

Tiga Tahun Joko-JK: Hambar dan Gaya Doang!

Nusantarakini.com, Jakarta –

Kalau ada pemimpin yang benar-benar anti gaya, kita cuma ingat Jenderal M. Jusuf, masih satu klan dengan Wapres JK.

Dia ini kalau berkunjung ke anak buahnya, pertanyaan pertama  yang dia keluarkan dari mulutnya dan itu terkenal sekali ialah, “Sudah makan kau?” Yang ditanya jika menjawab, belum, maka langsung dikasi makan. Setelah itu, urusan dapurnya diperhatikan oleh jenderal lapangan tersebut.

Begitulah harusnya pemimpin kontekstual di Indonesia yang masih pada taraf urusan makan masih sangat penting.

Sekarang bandingkan dengan Joko-JK. Joko boleh bangga sebagai yang paling kerap berkunjung dan blusukan ke daerah basis rakyat dan suka menggelar temu wicara. Tapi apa yang dia lakukan. Dia cuma sekedar mengambil keuntungan populer dari setiap kunjungannya. Tak ada pertanyaan, sudah makan sampean.

Yang ada cuma gaya-gayaan bagi-bagi sepeda. Setelah itu selfie sana selfie sini. Sementara perut rakyat keroncongan. Nasib keluarga rakyat di rumah masing-masing berada dalam ancaman krisis keuangan dan penghasilan yang makin lama makin menyusut.

Jadi bila disimpulkan apa sih yang dicapai oleh pemerintahan Joko-JK dalam tiga tahun kekuasaannya di Indonesia, tanyalah hati rakyat kebanyakan secara jujur tanpa rekayasa, yang ada hanya perasaan hambar, kecewa dan makin lama makin memuakkan. Sebabnya, boleh dikata, pemerintahan ini terlalu banyak gaya, terlalu banyak paket-paket kebijakan. Yang senang hanya mereka yang termasuk dalam golongan tax amnesty saja. (gtr)

Terpopuler

To Top