Budaya

Takut Ya, Legitimasi Politiknya Goyah Sampai Harus Ragukan Pribumi Itu Ada?

Nusantarakini.com, Lebak –

Kalau menyangkut perkara ras apakah pribumi ada atau tidak di Indonesia, tentu kalau otak dan hatinya beres, tidak menyimpan motif politik busuk, itu sudah fakta, bahwa pribumi itu wajibul wujud alias mutlak ada.

Kata Ridwan Saidi, jika kau temukan goa-goa yang ada jejak penghuninya di ribuan tahun yang lalu atau malah ratusan ribu tahun yang lalu di nusantara ini, maka itulah bukti adanya pribumi.

“Karena mereka masih sederhana pemikirannya, maka mereka bertempat tinggal di goa-goa itu. Faktanya goa-goa banyak ditemukan jejak penghuninya. Dan itu menyebar ke saentero nusantara. Seiring waktu, mereka menemukan gaya rumah panggung, sehingga orang-orang nusantara banyak yang punya rumah ada bergaya panggung dan bertiang. Jadi jika masih ragu ada pribumi di nusantara dan bilang semua hanya pendatang, jelas itu salah,” kata Ridwan Saidi suatu waktu ke NK yang kerap dipanggil Babe ini.

Seorang pengamat kebudayaan malah berpendapat bahwa adanya pihak-pihak yang meniupkan keraguan adanya eksistensi pribumi secara rasial di Indonesia ada maksud-maksud politik terselubung.

“Mereka tiupkan keraguan akan eksistensi rasial pribumi di Indonesia agar mereka mudah memperoleh legitimasi untuk menancapkan kesahan kekuasaan politiknya di atas orang-orang pribumi. Saya rasa arahnya ke sana. Jadi itu suatu motif politik yang licik.

Apa sih susahnya mnegakui bahwa pribumi ada dan faktual di Indonesia. Mengapa harus disangkal? Masak untuk meraih legitimasi psikologis politik lantas harus menyangkal adanya pribumi? Lalu menggembar-gemborkan kebhinnekaan, tapi mengabaikan tunggal ikanya?”, katanya.

“Saya rasa gelagat tidak benar ini memang harus dilawan terang-terangan,” tambahnya. “Nanti mereka bilang juga orang Indian itu pendatang di Amerika. Sama-sama pendatang dengan bangsanya Donald Trump. Gila, apa.” (ke9)

Terpopuler

To Top