Nusantarakini.com, Jakarta –
Hanya Islam, agama para Nabi dan disempurnakan oleh Allah di masa utusan-Nya, Muhammad Saw, yang paling ampuh menaklukkan peradaban sihir dan syirik yang disebut modern, yang saat ini meluas ke seluruh penjuru bumi hingga hampir tak menyentuh satu suku bangsa manapun. Semuanya telah terasuki oleh spirit dan ide modernisme.
Peradaban ini sejatinya anti agama. Kalau pun ada yang bilang tidak anti, yang jelas mengesampingkan dan meremehkan arti agama bagi hidup dan masa depan manusia.
Peradaban ini diinisiasi oleh para pemuja setan. Banyak fakta menunjukkan bahwa para pelindung awal dan pengembang peradaban ini yang memang berasal dari Barat ini, adalah kaum illuminati yang memiliki ritual memuja setan atau lucifer.
Dahulu di zaman Belanda masih berjaya di Indonesia, loji-loji atau rumah-rumah setan banyak bertebaran di berbagai kota. Rumah-rumah itu memang digunakan oleh mereka untuk ritual memanggil setan dan katanya pengorbanan untuk setan.
Pelakunya bukan main-main, para pembesar dari orang Belanda sendiri yang sangat mengidentifikasi diri sebagai orang yang menganut modernisme. Walaupun aneh, begitulah faktanya.
Mereka membawa ritual puja setan itu dari negerinya di Belanda, Perancis, Inggris dan lain-lain itu.
Sekilas kelihatan bertentangan dengan asas modernitas yang menjunjung logika, tapi memang begitulah adanya kontradiksi mereka. Mereka amat percaya dengan setan. Mereka ternyata bisa berkomunikasi dengan setan atau jin melalui perantara jasad dan roh yang mereka korbankan.
Bilamana mereka membaptis anggota baru klub rahasia mereka, atau memilih ketua baru mereka, praktik puja setan itu kembali mereka lakukan. Mereka memang telah menjadi kawan dan hambanya setan. Itulah sebabnya mereka sangat membenci Tuhan.
Jika saat ini peradaban modern yang mengglobal ke seluruh dunia sarat dengan kemusyrikan, penuh dengan unsur zina dan riba, hal itu maklum karena itu adalah kesukaan setan. Setan suka sekali jika umat manusia sesat dan kafir terhadap Allah. Sehingga syirik, zina dan riba dibudayakan sampai seolah tak bisa dienyahkan dari kehidupan manusia.
Lihatlah, dalam politik, kedaulatan Tuhan diganti dengan kedaulatan uang, kendati katanya kedaulatan rakyat. Baik kedaulatan uang maupun kedaulatan rakyat, sama saja sebagai usaha syirik menduakan Tuhan.
Kemudian riba. Semua interaksi bisnis dan ekonomi, peranan riba ini tidak bisa dihilangkan. Bank dan institusi keuangan berbasis riba, senantiasa terlibat peranan dan sudah menjadi sistemik.
Lalu dalam hiburan dan budaya populer, jalan-jalan menuju zina, digalakkan sedemikian rupa. Senantiasa aurat dan daya tarik seksual perempuan dan laki-laki, selalu diselipkan dari setiap acara dan lakon.
Iklan-iklan yang mendorong imajinasi zina, hampir menjadi bumbu wajib. Itu semua membuktikan telah berkuasanya setan dalam peradaban manusia kontemporer.
Untuk melawannya, hanya Islam yang handal. Sebab, di dalam Islam ada ajaran pensucian atau pemurnian diri dari rasukan pengaruh setan dan kuffar. Di sinilah serum anti virus sihir dan syirik modernisme ini tersedia dalam Islam.
Mereka yang konsekwen dengan Islam akan dapat menghabisi sihir dan syirik modernisme.
~ Kyai Embun