Wow! Betulkah ISIS-Filipina Dalangi Penembakan Massal di Las Vegas?

Nusantarakini.com, Yogyakarta –

Adalah tidak masuk akal jika profil seorang jutawan dengan nama Stephen Paddock menembaki ratusan kerumunan massa yang sedang pesta musik dilatari oleh kelainan jiwa. Dan juga tidak logis juga bila tiba-tiba secara cepat pihak keamanan Amerika menyimpulkan  bahwa penembakan massal tersebut tidak terhubung dengan ISIS atau Daulah Islamiyah. Tampaknya akan lebih baik menginvestigasi lebih lanjut dan mendalam apakah sebenarnya yang melatari aksi mandiri, Stephen Paddock, menghujani kerumunan massa di Minggu malam, 02/10/2017 itu.

Stephen Paddock merupakan pria mapan dan terpelajar. Dia memiliki hubungan dengan seorang perempuan berasal Filipina, Marilou Danley. Marilou Danley juga sudah berumur seperti Stephen Paddock, yakni 60 tahunan. Tentu umur setua itu, pada umumnya hanya mengejar arti hidup, bukan lagi, pencapaian material.

Kita hanya berspekulasi, mungkin jadi Stephen Paddock telah direkrut ISIS. Kemudian mencoba menjalani disiplin hidup yang lebih murni atau mensucikan diri dari dosa-dosa masa lalu yang gelap. Hal ini terkait dengan kehidupan Stephen yang disebut sebagai pemain judi dan spekulan saham.

Dengan motif menebus kekelaman masa lalunya, Stephen pun menjelmakan aksi penebusan dosa-dosanya dengan suatu aksi yang mengorbankan ratusan orang yang malang.

Adapun keterlibatannya dengan ISIS, bisa saja terjadi. Mungkin dia direkrut secara tidak langsung. ISIS sendiri punya kepentingan untuk membalas tindakan militer AS yang menghancurkan basis-basis ISIS di Irak dan Syiria, dan tentu saja, di Marawi, Filipina. Konflik di Marawi hingga saat ini masih berlangsung.

Apakah kebetulan jika orang dekat Stephen Paddock, yaitu Marilou Danley, seorang perempuan seumur dengannya, berasal dari Filipina.

Jika benar nanti bahwa dalang dari serangan lonely Stephen tersebut ialah ISIS, sekali lagi membuktikan bahwa intelijen ISIS jauh lebih cerdas ketimbang intelijen AS. (ke9)