Nusantarakini.com Beredar berita di internet dan whatsapp grup bahwa program hafalan Alquran , Daurah Tahfidzul Qur’an Ittihadul Ma’ahid Muhammadiyah (ITMAM / Persatuan Pondok Pesantren Muhammadiyah) diancam dibubarkan oleh kelompok intoleran.
Berita itu memberi julukan “kelompok intoleran” bagi pihak yang membubarkan. Dan yang sebagaimana tertulis di berita, itu kelompok intoleran itu adalah Kecamatan dan NU.
Padahal tidak ada gesekan apapun. Tidak ada pengusiran dan pembubaran paksa dari pihak NU maupun kecamatan.
Berita itu sangat berbahaya bisa menghancurkan ukhuwah Islamiyah antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Mendingan kalau benar dengan cara memeriksa ke berbagai pihak secara seimbang.
Berikut ini klarifikasi dari salah satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara.
“Ini hanya salah paham saja. Agar tetap kondusif, kami sepakat menarik santri. Sebelumnya tanggal 6 September, ada rapat warga, muspika, PCM Muhammadiyah, dan Nahdliyyin Karimunjawa. Setelah melalui musyawarah, akhirnya kami balik dari Karimunjawa. Kami (Muhammadiyah) tidak ada masalah apa-apa,” jelas Gardana Puja Kesuma, pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jepara.
Ini juga klarifikasi dari salah satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara.
Assalamualaikum Wr Wb.
Saya Asep Sutisna adalah salah satu Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara
Insya Allah kondisi Jepara masih kondusif tidak seperti berita yang beredar selama ini, semua memang akibat dari miss komunikasi aja……
Anak anak peserta Daurah kita pindah ke Tawang wangu semata mata untuk menjaga konsentrasi hafalan, karena mereka utusan pondok pesantren muhammadiyah se Indonesia ……..
Insya Allah kalopun kita bertahan di karimunjawa kemarin tidak akan ada kekerasan apa lagi pengusiran seperti yg diberitakan di medsos .. karena saya faham betul masyarakat karimun jawa …
Menurut Rais Syuriah PCNU Jepara KH Ubaidillah Noor Umar (Mbah Ubaid) melalui Wakil ketua PCNU Jepara Hisyam Zamroni menjelaskan, tidak ada pengusiran dan pembubaran paksa. PDM dan PCNU Kabupaten Jepara tidak ada gesekan apapun. Kami sebelumnya sudah rapat bersama-sama. Tidak ada masalah. Sampai kemudian kami memutuskan masalah itu bersama. Kami tegaskan tidak ada pengusiran dan pembubaran paksa sebagaimana berita yang beredar.