Nusantarakini.com — Melihat judul dan foto suatu judul dan foto, cobalah untuk melampaui kesan sekilas. Kesan sekilas gambar di atas memperlihatkan bahwa Anies Baswedan bersama bapak bapak atau Sheikh sheikh. Anies lagi berada di Saudi belakangan ini. Kita bisa cenderung untuk menduga itu tokoh Saudi. Melihat pakaian, jenggot, dan asal mereka, mudah untuk menduga bahwa Anies bersama para tokoh tokoh Wahabi. Benar bahwa kejadian dalam foto itu berada di Saudi, tepatnya Makkah. Tapi mereka yang hadir dalam jamuan itu berasal dari aneka faham keagamaan Islam, termasuk Murshid Tariqat Naqsabandiah, cucu dan penerus Sayyid Alawi Al-Maliky. Karena itu cobalah untuk melampaui tanggapan sekilas dari foto dan judul. Apapun dan siapapun, baik foto grup Jokowi maupun Prabowo. Berikut ini catatan ringkas Anies Baswedan yang menyertai foto itu tertanggal 7 Dzulhijjah 1438 atau 29 Agustus 2017 di Makkah.
CATATAN RINGKAS ANIES BASWEDAN
Malam tadi bersilaturahim pada ulama terkemuka Mekkah, Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasaniy, cucu dan penerus Sayyid Alawi Al-Maliky, yg adalah guru para ulama terkemuka, seperti KH Abdullah Faqih, KH Idam Khalid, KH Abdullah Syafii, Tuan Guru Zaenuddin Abdul Majid, KH Maemun Zubair dan banyak lagi.
Sesudah Maghrib berjamaah disambung majelis shalawat, dan beliau minta utk duduk berdampingan. Hadir pula Habib Muhammad bin Abdurahman Assegaf dari Jeddah; Imam Masjid Al-Aqsa yang juga Penasehat Kementerian Agama Palestina, Mohamed Gamal Hasan Abo Elhonood; Penasehat Kementerian Agama Ahlus Sunnah wal Jamaah di Irak yang juga trainer Internasional utk penanggulangan terorisme, Syekh Ali Bin Eid Al Kafaji Al-Qodiri; Mursyid Tariqat Naqsabandiyah Kurdistan, Syekh Bahauddin bin Muhyidin Al-Naqsabandi. Tampak pula ulama dari Oman, Qatar, Turki, India, Pakistan, Mauritania dan Thailand.
Setelah Abuya Sayyid Ahmad bicara, beliau berikan kehormatan utk saya bicara, juga kepada tamu ulama lain. Sungguh mengharukan saat semua ulama itu panjatkan doa utk kita, utk Jakarta, utk Indonesia.
Abuya Sayyid Ahmad juga meminta saya ke ruangan pribadinya dan bicara empat mata. Dalam diskusi kami, beliau sampaikan nasihat, lalu berikan sorban hijau dan sorban putih warisan dari ayahnya. Itu adalah satu dari deretan kebaikan hati beliau malam ini yg seakan tak berbatas. Ia lepaskan cincin batu berwarna hijau dari jarinya dan dgn cepat menyematkannya ke jari saya. Ia berikan pula sebuah tasbih kayu kokka yg telah ia dan ayahnya gunakan. “Tasbih ini telah digunakan untuk lafalkan shalawat jutaan kali, kini saya sampaikan pada saudaraku Anies utk diteruskan membaca shalawat.”
Sungguh bersyukur hadir dalam silaturahim yg penuh mahabbah bersama Abuya Sayyid Ahmad dan para ulama dari penjuru bumi. Di kota dan tanah suci, tempat Al Quran diturunkan, tempat Rasulullah SAW dilahirkan, malam itu hadir suasana yg menundukkan hati. Tiada kata yg cukup ingatkan diri ini selain “Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yg hendak kamu dustakan?” Semoga kita semua termasuk orang yg selalu bersyukur.
Mekkah, 7 Dzulhijjah 1438
Anies Baswedan