Nusantarakini.com, Garut –
Tiga orang yang teridentifikasi penggiat media online ditangkap dengan tuduhan menyinggung SARA. Tiga orang ini dikatakan mengelola sebuah tim cyber dengan nama Saracen Cyber Team. Mereka juga mengelola sebuah situs saracennews.com.
Yang menarik mereka menggunakan istilah saracen. Saat dicek di wikipedia, saracen ialah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, yang diduga berasal dari bahasa Arab شرقيين syarqiyyin (“orang-orang timur”), namun dugaan ini tidak memilik dasar yang kuat.
Istilah ini pertama kali dipakai pada awal masa Romawi Kuno untuk menyebutkan sebuah suku Arab diSemenanjung Sinai. Pada masa-masa berikutnya, orang-orang Kristen Romawimemperluas penggunaan ini untuk menyebut orang Arab secara keseluruhan. Setelah berkembangnya agama Islam, terutama pada masaPerang Salib, istilah ini digunakan terhadap seluruh Muslim (orangIslam). Istilah ini disebarkan ke Eropa Barat oleh orang-orang Bizantium (Romawi Timur) dan Tentara Salib.
Rupanya ketika dilakukan googling, saracennews.com sudah pernah tumbang, namun kembali hidup seperti yang diberitakan oleh http://www.ccf.n.nu/saracen.
“Saracen Cyber Team atau lebih di kenal Saracen ini berbasis website di www.saracennews.com mulai memperkenalkanstruktur kelompok merekapada 27 juli 2016 yang di ketuai oleh Jasriadi Yadi pemilik situs tersebut, dia lahir pada tanggal 26/08/1985 berasal dari kota Riau dan saat ini dia tinggal di JL.Kasah Gg.Salempayo 1,Tangkerang-Tengah-Pekanbaru.
Info Kontak:
Email: [email protected]
Telp: 081276763181, 081365900858, 0761-8403147 (Kantor)”.
Tampaknya, ccf.n.nu, memang berupaya menjatuhkan saracennews.com. Saracennews hingga pukul 15.00 WIB juga masih dapat dilacak halaman facebooknya. https://m.facebook.com/saracennews/?ref=page_internal&mt_nav=1
Anehnya, berita-berita yang tampil lebih banyak membahas kegiatan tentara. Misalnya dapat diunduh pada alamat:https://www.saracennews.com/news/2017-08-23-yonif-raider-303-kostrad-didik-bela-negara-mahasiswa-uniga
Jika Anda penasaran, ada apa dengan kasus saracennews ini hingga media semacam Kompas dan Tribun memaksa diri untuk mengangkatnya dengan sengit, ada baiknya Anda mempertimbangkan mengkroscek sendiri berita dan info-info yang mereka sebarkan. Dari sana bisa terbuka penilaian yang berbeda.
Bukan rahasia lagi, setiap media memiliki agenda politiknya masing-masing. (nnh)