Nusantarakini.com, Jakarta –
Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia Yudi Syamhudi Suyuti menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu dirinya sempat diberi saran oleh Salamudin Daeng, dalam sebuah diskusi empat mata.
Menurut Yudi, Salamuddin Daeng menyampaikan gagasannya, bahwa jika Sidang Istimewa terjadi dan dalam pembentukan Pemerintah Transisi, MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dijadikan Presidium sekaligus sebagai Pemerintah Transisi. Dan tidak menjadi persoalan bila MPR hasil Sidang Istimewa beranggotakan 1000-5000 orang untuk menentukan arah Negara. Karena MPR sebagai Perwujudan Negara kerakyatan, dimana rakyat adalah pemilik negara dan MPR adalah representasi rakyat.
Menanggapi gagasan Salamudin Daeng,Yudi justru menambahkan bahwa pada saat berjalan ke depan nantinya, Negara perlu melibatkan satu juta para Pemimpin untuk melayani Tuan- tuannya yang jumlahnya 250 juta orang lebih.
“Dan rakyat pribumi beserta wilayah-wilayah Negeri, juga golongan-golongannya benar-benar berdaulat dan juga sekaligus memiliki utusan-utusaannya dalam Majelis Permusyarata Rakyat. Sedangkan Mandataris MPR bukan sebagai Diktator melainkan sebagai eksekutif yang menjalankan perintah-perintah rakyat,” tegas Yudi kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Sabtu malam (19/8 /2017). [mc]