Nusantarakini.com, Jakarta –
Ada apa dengan rencana kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam pada akhir Agustus ini ke Jakarta? Adakah upaya untuk membawa lebih dalam lagi orientasi luar negeri rezim Jokowi ke negara-negara basis komunis?
Komunis tak pernah mati. Itu terekam kuat dalam benak publik. Sesama komunis akan senantiasa bekerjasama dan bila tiba waktunya, kekuatan komunis akan menyapu bersih musuh-musuh politiknya.
Saat ini, dua negara komunis terkuat di Asia menggeliat meluaskan pengaruhnya. Kedua negara itu ialah Vietnam dan tentu saja China. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Vietnam termasuk yang paling menakjubkan. Wajar bila Vietnam memerlukan pasar yang lebih banyak untuk melempar produk-produknya.
Bukan maksud menentang, tapi gejala meningkatnya kecenderungan orientasi luar negeri rezim Jokowi ke negara komunis seperti China dan kini ditambah Vietnam, menimbulkan tanda tanya sekaligus kecemasan.
Saat ini saja, ikatan ekonomi antara Indonesia dan China makin menimbulkan kegerahan di tanah air. Bagaimana jadinya ditambah dengan Vietnam.
Sebagaimana surat dari lingkaran istana yang beredar, kunjungan itu belum diketahui secara pasti susunan agendanya. Yang jelas, diam-diam rakyat makin bertambah prihatin dengan suasana Indonesia sekarang yang makin condong ke negara merah. (gft)