Nusantarakini.com, Jakarta –
“….Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan… Demikian tuntutan keras konstitusi Indonesia. Implementasi dari hal itu, hingga hari ini, Indonesia pantang membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab jika hal itu dilakukan Indonesia, sama saja dengan mengingkari tuntutan dan spirit UUD 1945.
Rupanya tidak demikian di tingkat masyarakat. Sebuah foto beredar dan sudah lama, dimana empat media terkenal yang bekerja membentuk opini publik, bergambar dengan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Gambar ini seolah mengesankan bahwa tak ada yang salah jika menjalin hubungan dengan petinggi-petinggi Israel.
Keempat media tersebut ialah Metro TV, Jawapos, Tempo dan Kompas. Sejauh ini, kendati gambar ini telah beredar luas, media-media yang berpose tersebut tidak muncul mengklarifikasi.
Belum diketahui pasti apa misi pertemuan keempat media tersebut sampai bertemu dengan pejabat puncak Israel tersebut.
Yang pasti, hal ini menggenapkan anggapan banyak pihak selama ini bahwa keempat media tersebut berada dalam posisi netral dalam soal Israel. Sangat jarang munculnya kecaman atas kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina. Dan keempat media tersebut hampir tak berani menyebutkan bahwa Israel adalah negara penjajah dan bersalah secara historis terkait krisis berkepanjangan di Palestina.
Yang jelas, banyak orang mengecam diam-diam gambar keempat orang-orang media tersebut. Seolah kehilangan sensitivitas terhadap persoalan Palestina dan roh bangsa Indonesia yang anti penjajahan. (hgt)
