Nasional

Muslim Arbi: Jangan Mabuk Cina!

Nusantarakini.com, Jakarta-

Menanggapi tulisan Budiman Sudjatmiko yang berjudul “China Berlari, Indonesia Sibuk Bermimpi,” Koordinator Gerakan Aliansi Anti Korupsi (GALAK) Muslim Arbi mempertanyakan, apakah kejahatan seperti cyber, kirim narkoba dan Pekerja Seks Komersil (PSK) di negeri orang dibolehkan?Apakah dugaan uang hasil korupsi diinvestasikan di negara orang lain diperbolehkan? Kemudian apakah melakukan strategi kolonisasi di luar Cina juga diperbolehkan?

“Meminjamkan uang lalu tidak mampu membayar, lalu menguasai negara orang boleh? Ganti mata uang negara lain karen kolap negaranya boleh? Ambil alih Hongkong setelah dibangun Inggris boleh?” tanya Muslim Arbi seperti disampaikan kepada Nusantarakini.com, Jakarta, kamis (10/8/2017).

“Mengapa Cina dibenci di Hong Kong, Vietnam, Taiwan, Malysia dan Australia? Semua itu juga tanda-tanda keberhasilan dan kemajuan Cina?” tanya Arbi lagi.

Belum lagi soal partai, lanjut Arbi, Partai Komunis Cina (PKC) jelas komunis anti agama. Kata dia, di Cina kemanusian dan demokrasi sangat rendah dan totaliter.

“Ingat kekejaman Deng Xio Ping tahun 1989, gilas gerakan Pro Demokrasi dengan tank-tank baja menggilas para demonstran,” ucap Arbi.

Arbi membeberkan, Cina menguasai Tibet dan mengejar Dalai Lama sampai lari ke luar negeri. Menurutnya, Cina juga mau mencaplok Taiwan, menindas wilayah-wilayah Muslim seperti Xinjian dan sebagainya.

“Lalu apakah model Cina yang mau dikagumi dan dicontoh?” tanya Arbi heran.

Tapi satu hal, lanjut Arbi, Politbiro Cina di PKC-nya jelas. Menurut Arbi, politbiro di sini (Indonesia-red) seperti Mafia yang bermain menggunakan tangan-tangan kekuasaan. Seperti Kasus Ahok yang dibui di Mako Brimob, tetapi tidak jelas keberadaannya.

“Rakyat dan umat pun seolah-olah menganggap biasa. Apakah karena sudah kehabisan energi untuk protes?” ucapnya.

Kacaunya lagi, sambung Arbi, hal-hal seperti di atas tidak direkam oleh Budiman Sujatmiko. Arbi heran, apakah hal ini karena Budiman satu partai dalam kekuasaan?

“Tapi yang jelas, satu hal tulisan Budiman di atas, bisa petakan persoalan rezim ini; atau itu hanya merupakan pendapat pribadi Budiman saja?” pungkasnya. [mrm]

Terpopuler

To Top