Nusantarakini.com, Jakarta-
Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia Yudi Syamhudi Suyuti Mengatakan, bahwa perjalanan Revolusi Konstitusional ini tidak terlepas dari jalan Allah. Mulai dari aksi-aksi 411, 212 hingga Kriminalisasi Ulama, serta ditangkapnya saudara-saudara kita dan rekan-rekan aktivis, termasuk senior-senior kita.
“Juga disiksanya Saudara-saudara kita seperti Saudara Novel Baswedan, Saudara Hermansyah dan ditangkapnya saudara-saudara kita masyarakat biasa oleh Rezim Jokowi, jaringan kekuasaannya dan Konglomerat Taipan demi misi imperialis untuk Tuannya, yaitu Imperialisme Cina (RRC-PKC),” kata Yudi Kepada Nusantarakini.comĀ Jakarta, Rabu (9/8/2017).
“Dan tentunya juga tidak terlepas dari perjuangan-perjuangan para senior kita sebelumnya, dan bahkan perjuangan dari para leluhur kita semua untuk mencapai kemerdekaan,” tambahnya.
Akan tetapi, lanjut Yudi, proses perjalanan itu membuat kita menyatukan satu kekuatan; mulai dari Kekuatan Islam, Nasionalis, Kerakyatan dan Pribumi. Hingga mengerucut menjadi bahtera besar yaitu bahtera rakyat banyak dari lintas agama, lintas sosial, dan multi kultural.
“Yaitu rakyat banyak yang sadar bahwa rakyat adalah pemilik tanah, air, udara dan negara beserta konstitusinya dalam bangsa persatuan sebagai Bangsa Indonesia,” tegas Yudi.
Menurut Yudi, bahtera ini sudah terbentuk, dan harus kita tuntaskan perjalanan kita hingga mencapai daratan-daratan di antara lautan-lautan yang memenuhi sila-sila dalam Pancasila yang sesungguhnya. Dengan mencapai nilai-nilai Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; hingga puncaknya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Rakyat yang dimana sebelumnya dipandang sebagai inlander, Budak dan Sudra oleh Kaum Penjajah. Yaitu rakyat pribumi yang kemudian bangkit menjadi pemilik sesungguhnya atas tanah, air, udara di negeri sendiri sebagai takdir Allah,” bebernya.
“Dalam tafsir saya adalah tercapainya kemerdekaan, solidaritas, kerjasama dibawah Tuhan yang maha esa,” pungkas Yudi. [mc]