Nusantarakini.com, Jakarta –
Di saat kamu mencibir temanmu sebagai tukang copas, di ujung sana hasilnya si penista agama sudah meringkuk di penjara…
Di saat kamu meremehkan efektifnya postingan-postingan fb dan wa teman-temanmu, media kafir seperti Kempes dan Tempe berdoa agar teman-temanmu itu diciduk dengan UU ITE supaya bisnis dusta mereka tetap langgeng di negerimu.
Di saat kamu meminta jangan bawa-bawa postingan ini itu di group-group, di ujung sana ada yang meneruskannya dan calon-calon kepala daerah dari kubu musuh Islam pun semua kalah…
Di saat kamu bilang hoax dan data temanmu tidak akurat, di ujung sana musuh-musuh Islam sedang menebar fitnah membabibuta ke ulama-ulamamu, menyebar gambar-gambar yang menghina Asma Allah, menghina Rasul dan Al-Quran, meletakkan gambar tak senonoh di Baitullah… Para syuhada pun menangis di alam barzakh…
Kamu tak adil!
Kalau hatimu tak tersentuh ikut berjihad bela agamamu, Janganlah ikut mencibir saudara-saudaramu yang peduli akan bangsa dan agamanya…walau hanya lewat jari, sedikit waktu dan pulsa yang meraka beli dengan keringat sendiri….
Jika pikiranmu masih tak peduli bahwa memang ada ancaman serius ke negeri dengan penduduk muslim terbesar ini, jangan pula ikut tertawakan saudaramu yang ikhlas berjuang itu, karena di saat kau tak peduli itu nama-nama mereka sedang dicatat para malaikat, paling tidak sebagai muslim yang tak munafik dan lari dari kenyataan…
Sekarang memang eranya pertempuran informasi, eranya untuk memenangkan opini.. eranya sesama muslim untuk saling menggugah hati lewat sentuhan jari, eranya saling memanggil dan mengingatkan lewat teknologi informasi… Kita tak ada pilihan lagi karena musuh-musuh Allah telah menguasai semua media besar.. mereka tak malu-malu dan takut lagi memojokkan islam agamamu dengan jaringan yang mereka punya.. Jutaan jemari muslim memang lagi diperlukan melawan semua ini…
Kamu Lihatlah sesekali di sana bagaimana sepakterjang musuh-musuh Allah, besar dan kecil, tua muda, laki-laki wanita telah menyudutkan agama mu, menyebarkan gambar-gambar orang yang merobek-robek Kitabmu, copas dan menyebarkan hal-hal yang meracuni fikiran anak-anakmu tentang agama, dengan bahasa-bahasa seolah berpikiran maju memasukkan paham Liberal hingga tak sadar anakmu malu dengan agamanya sendiri, Lihat bagaimana mereka mengambil foto-foto muslimah berhijab dan memakainya dalam akun-akun penuh fitnah dan hujjah ke islam, asal kamu tahu mungkin saja itu juga foto anak dan istrimu…. Lihatlah juga bagaimana mereka menyebarkan narkoba ke pembuluh darah pemuda2 muslim…. berton-ton sekarang jumlahnya.. Lihatlah bagaimana mereka merusak menzinahi kaum wanitamu di tempat-tempat maksiat bekedok hiburan… Lihatlah bagaimana mereka memutarbalikkan hukum, yang salah dilindungi yang benar dijeruji bahkan mau dihabisi hidupnya…
Lihatlah bagaimana mereka merusak ekonomimu, menjeratmu sekian lama dengan cicilan-cicilan penuh riba, bagaimana mereka rasis di kantor-kantor, bagaimana mrk membuat yang muslim pada mandek karirnya.. Mereka kompak dan masif meruntuhkan hidupmu, cepat atau perlahan tanpa kamu sadar… kamu terlupa dan terlena…
Jika kamu tak juga peduli dan malu ikut berjuang, janganlah juga memojokkan saudaramu sendiri yang makin banyak memutuskan ikut berjuang… Janganlah ikut membuat makin deras air mata para syuhada yang telah berjihad ratusan tahun silih berganti agar Agama Allah tetap tegak di bumi ini..
Ingatlah, mereka sekarang sudah di pangkuan Allah, mereka berjuang sesuai dengan zaman mereka, dengan pedang, darah dan airmata, saudaramu sekarang berjuang sesuai zamannya juga, dengan jemari dan hati baja… Kamu bagaimana? Di saat kamu sibuk menilai amalan mereka, adakah Allah telah menjamin akhiratmu? Adakah Allah tersenyum di ujung sakratul mautmu??
Semoga Allah mengampuni aku dan kamu…dan semua kaum mukmin yang ada di muka bumi ini…
Dan Kapan lagi dan siapa lagi kalau bukan kita …Viralkan untuk kemenganan Umat Islam.
Dan media sosial adalah paling AMPUH ….untuk mengalahkan REZIM INI……
Karena itulah REZIM INI JUGA INGIN MENUTUP/Blokir MEDSOS (FB;WA;dll)…
Ini menandakan mereka sudah bingung dan kalah perang di Medso. TV Aseng juga tidak mampu melawan di Medsos.
Kita sudah tidak perlu Media TV. (htr)