PROVOKASI KAPOLRESTABES SEMARANG. SBP: Tanpa Senjata Kami Bisa Lumpuhkan Polisi!

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Provokasi yang kerap dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap rakyat Indonesia nampaknya masih belum berakhir juga. Kejadian mutakhir dilakukan oleh Kepolisian Semarang melarang seluruh aksi yang menolak Perppu Ormas. Bahkan, Kapolrestabes Semarang Kombes (Pol) Abiyoso Seno Aji mengancam akan menindak tegas bagi masyarakat yang berdemo menentang aturan yang dikeluarkan pemerintah tersebut.

“Saya tegaskan, yang menolak Perppu Ormas saya simpulkan kroninya HTI,” ucap Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji di Semarang, Jawa Tengah, Jumat kemarin (21/7/2017).

Pernyataan Abiyoso tersebut menyusul rencana aksi Forum Umat Islam Semarang (FUIS) di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu 21 Juli 2017. Unjuk Rasa terkait penolakan Perppu Ormas.

“Saya tidak izinkan untuk demo. Demo baru diizinkan pada Selasa Kliwon 2030,” katanya.

Abiyoso bahkan dengan nada provokatif menyatakan, bakal mengambil langkah tegas apabila ada massa yang nekat menggelar demonstrasi menolak Perppu. Jalan Pahlawan yang melintang di depan Kantor Pemprov Jateng dipastikan bakal menjadi medan perang.

“Dari kelompok yang mau demo, silakan keluarkan senjata api dari gudangnya. Kalau mereka nekat, berarti akan terjadi pertumpahan apa yang harus ditumpahkan di sepanjang Jalan Pahlawan (lokasi kantor gubernur Jawa Tengah, red) ini,” ancamnya.

Menanggapi provokasi Kapolrestabes Semarang tersebut, Dewan Penasehat Musyawarah Rakyat Indonesia, Sri Bintang Pamungkas (SBP) dengan sedikit geram menyatakan, bahwa tanpa harus pakai senjata, kami bisa melumpuhkan polisi.

“Abiyoso belum lahir waktu 98, atau masih pakai celana monyet. Dia gak tahu Mei 98 Polisi pada ngabur!” kata Sri Bintang kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Ahad malam (23/7/2017)

“Baru jadi Kapolrestabes saja sudah macem-macem. Liat saja nanti kalau pemuda dan mahasiswa udah turun ke jalan, punya pelor tidak dia! Ada batang hidungnya, kagak?!” imbuhnya.

Bahkan ketika diselingi dengan pertanyaan tentang kesiapannya memimpin pribumi untuk rebut tanah air dari kuasa dominasi Cina, SBP menjawab dengan mantap, “Insya Allah, tinggal tunggu waktu yang tepat.” [mc]