Nusantarakini.com, Jakarta –
Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI) Yudi Syamhudi Suyuti merasa prihatin melihat kondisi rakyat dan negara yang sudah sangat mengkhawatirkan, dimana Jokowi sudah jauh dari relnya, sementara rakyat sudah menunggu perubahan segera terjadi.
“Revolusi Konstitusional melalui Sidang Istimewa juga menunggu momentum. Mau tidak mau, saya bersama Presidium MRI akan memulai proses yang sesuai UUD Amandemen. Meski saya paham UUD Amandemen merupakan Konstitusi yang ilegal, tapi Negara Penguasa dan Oligarki ini menggunakan UUD ilegal tersebut. Sehingga jalan yang kita lalui tidak beralasan dianggap makar,” kata Yudi kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Yudi menjelaskan, setelah melakukan perenungan, sambil semua elemen berkonsolidasi membangun kekuatannya masing-masing, MRI akan memulai setidaknya membuka jalan tersebut.
“Meski saya paham, kekuatan di parlemen juga tidak dengan mudah menyerap aspirasi rakyat banyak, karena persoalan kepentingan kekuasaan mereka,” ucapnya.
Menurut Yudi, dalam waktu dekat, setelah disiapkan semuanya, dirinya akan konsolidasikan bersama Presidium MRI dan kekuatan-kekuatan pendukung untuk mengajukan gugatan ke DPR RI dalam hal Pemakzulan Presiden dan diselenggarakannya Sidang Istimewa MPR. Kata dia, memang ini langkah yang rumit dan panjang, akan tetapi mau tidak mau harus dilakukan. Sesuai UUD Amandemen, Pasal 7.
“Jalan ini terpaksa saya tempuh untuk membuka sebuah gerakan rakyat banyak yang sejalan untuk mendorong Sidang Istimewa yang diharapkan,” ujar Yudi beralasan.
“Semoga ini bisa menjadi suatu strategi mendorong kembalinya cita-cita Proklamasi 1945, sekaligus menggerakkan rakyat untuk menggelar Sidang Istimewa dengan agenda: Kembali ke UUD 45 asli, Perkuat Hak-Hak Rakyat Pribumi, Cabut Mandat Jokowi dan Bentuk Pemerintah Transisi,” tegas Yudi menambahkan.
Ketika ditanya mengenai waktu pelaksanaannya, Yudi menyampaikan akan sesegera mungkin. Kata dia, sekarang sedang dipersiapkan semua syarat-syaratnya dan tentu dibutuhkan dukungan para senior dan rakyat banyak. [mc]
