Nusantarakini.com, Jakarta –
Hati siapa yang tidak tersayat begitu menyaksikan foto Novel Baswedan yang dikenal sebagai figur pembasmi koruptor, harus menderita semacam ini.
Kalau ada satu hal yang membuat hati kita geram melihat rezim Jokowi ini, sudah jelas itulah kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Aksi penyiraman itu sendiri sudah merupakan aksi teror yang nyata, namun fakta tidak adanya perkembangan yang berarti bagaimana polisi mengejar pelakunya yang tidak dapat-dapat sampai hampir 1.000 hari, jelas menimbulkan keraguan bagi iktikad pemerintah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
Sudahlah…tak perlu dibahas soal itu, karena sudah jelas, yang memilukan hati ialah akibat yang ditanggungkan oleh korban, yaitu Novel Baswedan yang harus menderita hingga hari ini.
Beredar sebuah foto yang diduga foto terbaru Novel Baswedan yang keadaan matanya sudah terlihat tidak seperti semula.
Jika ini adalah benar foto yang bersangkutan, sungguh memilukan sekali. Seorang pejuang anti korupsi yang militan harus menerima kenyataan pahit semacam ini.
Rezim berkhutbah hinggu air liur mereka berbusa-busa tentang bagaimana memastikan hadirnya negara. Sekarang, coba bekuk penyiram Novel Baswedan itu?
Mengapa tidak kau kerahkan detasemenmu itu untuk mengejar dan menangkap? Kok tiba-tiba seperti impoten saja? Tentu suatu kejanggalan logika dimana selama ini digambarkan bahwa ke lubang semut sekalipun tangan-tangan rezim bisa menangkap para kriminal. Lho kok ini sudah hampir 1.000 hari, nggak jelas juntrungannya?
Janganlah ada dusta di antara daun telinga. (gtr)