Warkop-98

AL HASUD LA YASUD. Murhali Barda Kritik Djoko Edhi Abdurrahman

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Harus bagaimana lagi kah memecah belah Persatuan Umat dan Bangsa ini ?

Tergelitik saya akan pernyataan “FPI Game Over” yang ditulis oleh Djoko Edhi S Abdurrahman (Mantan Anggota Komisi Hukum DPR dan Wakil Sekretaris Pemimpin Pusat Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU).

Semula saya pikir yang bersangkutan memiliki kapasitas dan keilmuan yang bagus, namun perkiraan saya salah dan akhirnya URUT JIDAT dan TEPOK DADA ajalah.

Tentunya tulisan Djoko itu ada niat untuk menyampaikan berita bahwa Perjuangan ini janganlah kalian lanjutkan karena HANDUK PUTIH sudah dilemparkan.

Dia pun menyatakan bahwa ormas-ormas Islam sudah mendapat JATAH REDAM sebesar SATU TRILYUN setiap ormasnya.

Saya PUTAR OTAK bagaimana mungkin KALAH PERANG namun dapat uang “Ghonimah” yang dia maksudkan…? Hmmm…..  Tepok Dada dan Urut Jidat saja lah.

NGACO DAN KACAU SEKALI pernyataan mantan anggota DPR itu, dia perlu diruqyah dengan air putih tak usah aqua.

Pengakuan diri bahwa ormasnya sudah dapat SATU TRILYUN kemungkinan benar sekali, anda bisa tabayyun langsung Pimpinan Ormas dan Juga pengusaha Meikarta itu, atau silahkan anda menelusuri berita televisi yang memuat berita tersebut, sangat JELAS tak dapat dipungkiri.

Adapun ormas lainnya wabil khusus yang tergabung dalam GNPF-MUI maka dengan BANGGA saya harus sampaikan bahwa ALLAH TA’ALA MASIH MENJAGA MEREKA dan tidak ada UANG apapun yang diterima oleh FPI dan Ormas lainnya di GNPF.

Saya SANGAT TAHU DAN FAHAM bahwa Al Habib Muhammad Rizieq ibn Husein Syiehab dan Ustadz Bachtiar Nashir sangat amanah dan levelnya saaaangat jauh berbeda dengan Djoko Edi dan beberapa oknum dalam pakaian NU.

Sebaiknya Djoko Edi menyadari bahwa Pakaian yang cocok dengan badannya janganlah ia buat untuk mengukur badan orang lain.

GHONIMAH adakah didapati tanpa perang?
Jika Edi dan aktivis lainnya memahami apa itu ghonimah ?, apa itu Fa,i ? , maka dia tidak akan MUDAH memakai kata Ghonimah sembarang. Namun SAYA menyadari KEBODOHAN Edi dan biar sajalah orang bodoh mau ngomong apa. Cukup sekali lagi Tepok dada dan urut jidat.

Lantas…. Apa artinya SOWAN KE ISTANA kalau bukan tanda bahwa Umat Islam sudah kalah..?

Jika anda selevel dengan Djoko Edi tak apalah kalian berasumsi seperti dirinya. Namun jika kalian memiliki keilmuan selevel Kapolsek atau Danramil saja maka kalian akan SALUT dengan apa yang dilakukan oleh GNPF-MUI tersebut.

Namun saya cukup menyatakan pada kalian bahwa GNPF-MUI bukan Nabi Musa dan Jokowi belum jadi Fir’aun. GNPF-MUI cuma menjalankan Perintah “IDZHAB ILA FIR’AUNA….” (lanjutkan sendiri ayatnya).

So… Apa ma’nanya….???
Mikir lah kiiiirr…. !!

SEKALI LAGI SAYA TEGASKAN…
ALHAMDULILLAH…. AL HABIB RIZIEQ DAN UBN MASIH DIJAGA ALLAH TA’ALA.

Trick REDAM memang dilakukan oleh mereka, dan saya sendiri pun pernah ditawari peredaman saat kami bergerak untuk MENURUNKAN PATUNG TIGA MOJANG dan MENGGAGALKAN KONSER LADY GAGA.

Alhamdulillah itu bisa saya dan teman-teman tolak. Apatah lagi selevel HRS dan UBN kalau hanya SATU Trilyun untuk mengkhianati AMANAH UMAT…. Sorry…!! Gak level !!!
Terlalu murah dan MEREKA BUKAN AKTIVIS MURAHAN!!!

Djoko Edi menyebut Jendral Tito telah berjasa membuat TEROR dan Menakut-nakuti Umat Islam…?

Sorry mas Djoko…. Saya adalah orang yang dengan MATA KEPALA sendiri menyaksikan linangan AIR MATA BAHAGIA SANG JENDRAL saat IA MENJADI BAGIAN dari Panitia 212.

Jendral itu bahagia dengan Umat Islam dan Sebagai anggota “WONG KITO” maka beliau ada keberpihakannya terhadap perjuangan Umat ini kendati langkahnya harus selalu direcoki Polisi Amerika Pejaten.

Panglima TNI dan Kapolri PASTI AKAN MEMBELA RAKYAT WALAU MEREKA DISOGOK DANA SANA SINI.

CAMKAN ITU!!

Lantas…. Bagaimana ANDA DAN PEMBACA TULISAN INI HARUS BERSIKAP…??

Jika kalian bisa Memimpin Sholat maka jadilah Imam bagi kaum anda. Namun jika anda merasa masih bodoh kenapa harus malu menjadi ma’mum ??

Ma’mum yang baik akan selalu ikuti Imam dan tidak membathalkan sholatnya jika ia mendapati Imam bersalah. Namun jangan selalu mengucap SUBHANALLAH lantaran ayat atau rukun yang dilakukan Imam tak sesuai dengan ke-MAU-an anda.

HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL…..!

*Murhali Barda, Ketua DPW FPI Bekasi Raya [mc]

Terpopuler

To Top