Analisa

Kemana Sembilan Naga Membelitkan Ekornya Setelah Ahok Tamat dan Prospek Jokowi Makin Redup?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Sembilan naga adalah julukan bagi pebisnis multi usaha dari etnis Tionghoa yang paling berpengaruh secara politik. Fenomena sembilan naga mirip seperti lobby yahudi di Amerika.

Kendati bukan sebuah partai politik formal, namun sepak terjang politiknya kerap melampaui pengaruh partai politik dominan. Kasus Ahok yang tadinya enggan diajukan oleh PDIP, tapi secara tiba-tiba di penghujung diajukan juga oleh PDIP dan partai-partai besar lainnya sebagai calon gubernur DKI, menunjukkan kuatnya pengaruh lobby sembilan naga itu.

Ada dua fenomena yang penting dicatat terkait permainan dan langkah politik sembilan naga. Kedua fenomena ini menjelaskan dan menunjuki ke arah mana belitan sembilan naga diarahkan pasca Ahok.

Pertama, tamatnya Ahok dari percaturan politik nasional yang digagalkan oleh kekuatan besar umat Islam, sedikit banyak telah memberikan pelajaran bagi sembilan naga bahwa mereka terlalu beresiko memimpin sendiri secara aktif plot-plot politik yang menguntungkan kedudukan mereka. Karena itu, dipastikan, cara terbuka bermain politik seperti yang mereka lakukan sebelum tamatnya Ahok dan redupnya popularitas Jokowi, tidak mungkin mereka tempuh lagi.

Sebab dalam jangka panjang akan menggerus pengaruh mereka baik dalam pentas ekonomi maupun politik. Ini saja sudah membuat konsumen muslim yang biasa bergantung kepada produk-produk yang mereka hasilkan, bangkit dan merintis alternatif agar lepas dari ketergantungan ekonomi terhadap sembilan naga. Gejala ini jika tidak mereka antisipasi, bakal menggulung mereka di masa depan.

Kedua, meningkatnya popularitas aksi politik umat Islam yang sukses menamatkan Ahok berbarengan dengan populernya kembali TNI. Pada yang belakangan disebut ini, fenomena Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo yang makin moncer dan tampaknya siap diplot sebagai salah satu calon Presiden atau Wakil Presiden, bagi sembilan naga akan dirasa lebih aman dan tepat untuk melabuhkan dukungan politik mereka. Selain karena sudah tak asing berkolaborasi dengan unsur tentara seperti yang berlangsung selama Orde Baru, menyelinap di balik tentara yang sekarang imejnya dianggap ramah terhadap aspirasi umat Islam, tentu menguntungkan bagi sembilan naga.

Yang penting, kelangsungan dan masa depan kepentingan bisnis mereka aman dan terjamin, itulah yang politik yang paling mendesak bagi mereka saat ini.

Nah, bagaimana umat Islam menghadapi perubahan langkah sembilan naga yang tadinya keras dan gigih, menjadi lunak dan siap selalu bekerja sama dengan umat Islam mana pun. Tidak saja NU, elemen mana pun dari umat Islam, sembilan naga akan terbuka menjalin kerjasama.

Karena itu, umat Islam harus jeli dan tetap konsisten mengatur langkah-langkah politik yang tidak lagi mudah terbuai dan akhirnya ditelikung pihak lain.

~ John Mortir

 

Terpopuler

To Top