Analisa

Muslim Arbi: Ahok dan Jokowi Sama Saja? INI FAKTANYA!

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Apa beda menghina Al Maidah 51 dan menangkap dan mengkriminalkan para Ulama, Tokoh dan Aktifis yang memperjuangkan agar si Penista Al Maidah 51 di Tangkap dan di Adili?

Dari logika yang sederhana saja sudah bisa menyimpulkan bahwa menghina dan mengkriminalkan Para Tokoh dan Ulama yang telah berjuang keras bela kesucian Al Quran sama saja.

Dari logika sederhana di atas, sebetulnya jika mencoba memahami peran Ahok dan Jokowi sama saja. Bedanya Ahok sebagai pelaku langsung, sedangkan jokowi gunakan aparat. Nabok nyilih tangan. Istilah ini sangat populer di saat Anas Urbaningrum, kritik SBY saat itu atas kasus yang menimpa nya.

Perlakuan Polisi terhadap Habib Rizieq, Ustadz Alkhaththath, Rizal, dan Jamran, juga Zainuddin Arsyad dll sama saja. Cuma beda pada kasus-kasus yang dituduhkan. Kenapa sama? Karena mereka semua itu adalah para Ulama, tokoh dan aktifis yang lantang suarakan Tangkap Ahok.

Apalagi peran Habib Rizieq lebih kencang lagi di serang oleh Jokowi karena bisa saja Rizieq di anggap sebagai penyebab kekalahan Ahok di Pilgub DKI dan Masuk Penjara. Padahal tudingan rezim dan koalisi nya terhadap Rizieq itu salah alamat dan berlebihan. Kekalahan Ahok dan akibatnya dia meringkuk di penjara akibat kesalahan nya sendiri. Bukan faktor lain.

Selain Habib Rizieq yang di anggap sebagai penghancur agenda politik Jokowi, taipan dan partai-partai koalisi pendukungnya, adalah Amien Rais. Pak Amien dianggap juga sebagai duri dalam daging bagi Rezim Jokowi. Karena Pak Amien juga tidak kalah vokal dibanding Rizieq, Sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu.

Maka Amien Rais, Sang Bapak Reformasi itu pun harus dibungkan dengan cara mencari-cari kesalahannya. Nah di sini, KPK dijadikan sebagai alat untuk bungkam Guru Besar Ilmu Politik UGM itu.

Apalagi belakangan Amien gencar desak usut tuntas Kasus-kasus dugaan korupsi Ahok yang masih mangkarak di KPK. Terutama Sumber Waras dan Reklamsi yang akan menyeret nama Jokowi juga. Bahkan dalam kasus Reklamasi ditengarai ada dana politik Pilgub DKI Rp 10 Triliun.

Nah, jika Amien Rais dan Habib Rizieq yang sekarang diincar Rezim Jokowi, karena semula sangat lantang suarakan Tangkap Ahok, karena Kasus Penistaan Al Maidah 51 dan lalu kedua Tokoh itu dikriminalkan dan dicari-cari kesalahan oleh Jokowi, maka sama saja. Tidak ada beda. Ahok si Penista dan Jokowi mengkriminalkan mereka yang bersuara lantang agar si penista dihukum.

Jadi, jika sampai hari ini tindakan kriminalisasi Ulama, Tokoh dan Aktifis berlangsung terus menerus oleh Jokowi dengan gunakan Polisi dan KPK itu dapat dianggap tindakan bela si Penista dan menghina Ulama, Aktifis dan Tokoh Reformasi. Nah itu yang tidak boleh terjadi dan dilanjutkan oleh Jokowi, jika Rezim ini mau bertahan lama di mata Umat dan Rakyat Indonesia. [mc]

Jakarta, 10 Juni 2017

*Muslim Arbi, Gerakkan Aliansi Laskar Anti Korupsi (GALAK).

Terpopuler

To Top