Nusantarakini.com, Jakarta –
Pengantar Redaksi
Pembaca NK,
Demi memuaskan dahaga kalian terkait Habib Rizieq Syihab, kami memutuskan untuk membuat seri tulisan tentangnya.
Kami tahu banyak yang penasaran dengan sosok fenomenal ini. Apalagi bagi pembaca muda yang baru mengikuti sepak terjang ulama Betawi ini. Padahal sebenarnya, dia telah memulai debutnya sebagai pembela Islam yang tangguh sejak 1998. Beruntung, penulis telah mengikuti sepak terjang tokoh kita ini sejak 1998 dan juga telah membuat buku tentang FPI pada 2002 dan reportase sosok Habib Rizieq pada 2006.
Tak bisa dipungkiri, kini ketenaran Habib telah melampaui batas-batas teritorial negeri ini. Terutama sejak suksesnya Aksi Bela Islam 212 yang fenomenal dan dahsyat yang mengumpulkan jutaan umat Islam di Jakarta. Ditambah lagi kini dia dijadikan target polisi untuk ditangkap. Namun dia memutuskan diri untuk tidak pulang ke Indonesia dan bertahan di luar negeri.
Sekarang di tanah air, setiap hari dirinya menjadi pemberitaan, baik positif maupun negatif.
Dua grup media yang paling memusuhi dirinya, yaitu Kompas Group dan Metro TV, tidak lagi menggunakan nama Habib Rizieq Syihab. Mereka menggantinya dengan Rizieq Syihab.
Habib mereka tanggalkan dari rangkaian namanya dengan maksud mendegradasi pengaruhnya sebagai Habib. Sebab Habib adalah gelar bagi keturunan Husein, cucu Rasulullah. Kompas dan Metro TV jelas bermaksud jahat dalam hal ini. Mereka menginginkan pikiran publik tidak melihat Habib Rizieq sebagai keturunan Rasulullah dari jalur Husein putra Ali bin Abi Thalib dengan ibu, Fatimah binti Muhammad Saw.
Kebencian yang ditampakkan dari cara pemberitaan Kompas dan Metro TV hanya akan menelanjangi siapa pihak di balik kedua media tersebut.
Seterusnya di postingan selanjutnya, kami akan menurunkan kisah positif terkait Habib Rizieq bin Husein Syihab. Nantikanlah wahai pembaca.
Jangan lupa, baca terus sajian Nusantarakini.com untuk nusantara tanpa penindasan dan penipuan. Baca…baca..dan sebarkan!
~ Putra Aly