Nusantarakini.com, Jakarta –
“Wahai Saudara-saudaraku di Nahdhatul Ulama…”
Cukuplah sejarah membuktikan dan jangan pernah tertipu lagi.
Ingatkah antum wahai saudaraku, ketika ada seorang tokoh nasional mengeluarkan ide ngawurnya dengan menggabungkan tiga pemahaman yang saling bertolak belakang dalam satu wadah yaitu NASAKOM (Nasionalisme, Agama, Komunisme), kemudian antum menjadi pendukung ide tersebut. Dan akhirnya antum menjadi korban dari langkah antum….
Ingatkan antum ketika NU mulai sadar dari jeratan tipu muslihat orang-orang Kafir dan Munafik dan persis 13 hari paska pengkhianatan Komunis, tepatnya:
Tanggal 13 Oktober 1965 : Ormas Anshar NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.
Namun apa jawaban dari orang-orang pengikut Ajaran Mao Tze Tung ini?
Tanggal 18 Oktober 1965 : PKI menyamar sebagai Anshar Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshar Kecamatan Muncar untuk Pengajian. Saat Pemuda Anshar Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa/Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.
Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshar yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi Saksi Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut “Tragedi Cemetuk,” dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.
Tanggal 19 Oktober 1965 : Anshar NU dan PKI mulai bentrok di berbaga daerah di Jawa.
Para antek komunis rupanya masih menyimpan dendam dengan NU. Ketika antek-antek komunis bersembunyi di Blitar Selatan, masih ingatkah, apa yg mereka lakukan kpd antum wahai saudaraku?
Bulan Maret 1968 : Kaum Tani PKI di Blitar Selatan menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas dibunuh.
Dan masih banyak sayatan-sayatan yang mereka lakukan ke tubuh antum wahai saudaraku…..
Sekarang, mereka akan menipu antum dengan isu-isu yang sudah sangat difahami oleh umat Islam ttng Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI?
Jangan….jangan….. tertipu lagi wahai Saudaraku.
Mereka memfitnah Umat Islam yang faham dengan Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan fitnahan sebagai Radikal dan Intoleran…..
Sungguh Biadab! Cukuplah Sejarah Negeri ini yang membuktikan siapakah yang telah melakukan pembantaian terhadap Umat Islam yang menghancurkan masjid dan musholla, membakar Al-Qur’an, menyiksa para remaja masjid dan melecehkan wanita muslimah.
Dan tinta itu masih tertulis jelas di sejarah negeri ini.
Merekalah Para Budak Mao Tze Tung.
“Bergabunglah dengan shaf Umat Islam Wahai Saudaraku….. Bersatulah…..Wa laa Tafarroqu….. (dan janganlah berpisah dr Shaf Muslimin).
Ya Allah, persatukanlah Umat Islam di negeri ini dalam menghadapi fitnahan para pendusta…”. [mr]
*Syaikh Abdullah Saleh Al Katiry