Nasional

Mr. Kan: Ini Surat Terbuka dan 26 Pertanyaan untuk Ahok dan ‘Ahokers’

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Kepada yang terhormat semuanya, terutama bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ahokers dan yang kontra terhadap Ahok selama ini.

Dengan surat terbuka ini saya ingin menyampaikan beberapa hal, serta ada dua puluh enam pertanyaan yang intinya sangat penting. Semoga setelah membaca surat ini banyak pihak yang bisa sadar dan bisa move on serta bertobat. Kampanye dan pilkada DKI juga sudah usai. Hidup di dunia hanyalah sementara saja, akhirat selama-lamanya. Mau super kaya, hebat atau lemah semuanya pasti akan meninggal dunia, hanya cepat atau lambat saja.

Apapun yang kita perbuat selama hidup di dunia ini pasti ada karmanya, sekaligus itu baik ataupun buruk. Orang yang kaya sekali di dunia ini bisa memiliki banyak rumah, akan tetapi yang bisa dia nikmati saat tidur hanyalah secukup ukuran tubuhnya dia berbaring. Makan tetap sehari beberapa kali dan beberapa piring saja. Jalan-jalan juga pasti tidak bisa terus menerus. Meninggal dunia juga tidak bisa membawah apapun, untuk itu marilah kita belajar berbagi.

Sebenarnya saya sudah malas untuk membahas tentang Ahok, karena bagi saya itu bukan profesi saya, dan saya tidak punya kepentingan apapun selama ini dalam pembahasan, habis energi dan waktu saya, juga saya rasa tidak ada yang berbobot bibitnya.

Hanya saja, saya merasa ada sebuah kepedulian besar terhadap NKRI tercinta ini dan sesama suku keturunan Tionghoa.

Tahun 2012 saya salah seorang suku keturunan Tionghoa yang ikut serta menjadi relawan sosial timses Jokowi Ahok. Saya ikut bekerja keras sukseskan Jokowi-Ahok di pilkada DKI Jakarta sampai berhasil.

Pada saat itu keturunan Tionghoa seperti saya yang mengikuti kampanye dan sebagainya tidak sampai lima orang. Saya bekerja keras melawan preman dan oknum pada saat menjual kemeja kotak-kotak, yang tanpa dapat keuntungan apa pun, di wilayah Cengkareng Barat serta Pegadungan Jakarta Barat. Mungkin Jokowi-Ahok pun sudah tidak ingat saya lagi, karena saya memang tidak pernah berharap imbalan apapun, dan saya tulus ikhlas melakukannya.

Tujuan saya pada saat itu hanyalah dua saja, yaitu: pertama, berharap NKRI lebih maju dan makmur. Kedua, berharap Ahok sebagai keturunan Tionghoa bisa bekerja baik dan lebih menambah harumnya nama keturunan Tionghoa di NKRI, karena sewaktu sekolah SMP dan SMA jaman orde baru saya pernah merasakan pahitnya perbedaan.

Nah, mengapa sejak tahun 2014 saya sudah mulai kontra terhadap Ahok? Ini artinya saya betul-betul memperhatikan Ahok, walaupun saya tidak pernah datang bertemu dengan Ahok, dan makin hari makin keras saya protes terhadap Ahok, hingga usai pilkada DKI 2017.

Selama saya kontra terhadap Ahok, yang paling menyedihkan adalah saudara dari keluarga sendiri serta teman dekat memblok contact whatsApp saya. Dan juga ada yang bertubi-tubi “ngatain” saya: “bodoh, goblok, dimanfaatin, berpihak radikal, menyebarkan kebencian, karena sakit hati, dan ada juga nasehat serta mendukung saya.” 

Setelah saya telusuri sumber dari semua ini sebagian memang dari Tim Ahok dan Djarot, sehingga pendukungnya mengikuti. Saya juga menduga berita-berita dari beberapa media nasional terpercaya kurang bijaksana, karena mungkin ada kepentingan sehingga saya curiga adanya keberpihakan.

Disini saya ingin mengajukan pertanyaan, sekaligus tantangan, khusus Ahoker ya, jika ada yang mampu menjawab pertanyaan saya dengan lengkap dan jelas serta kita uji lewat para pakar atau ahlinya. Dan jika hasil jawaban dan penjelasan memang masih pantas tetap harus mendukung Ahok, maka saya bersedia ganti nama, dari yang aslinya Kan Hiung menjadi “Kan Hiung Goblok Bodoh dan Jahat” di depan pengadilan serta disaksikan seramai-ramainya, dan selanjutnya saya akan meneruskan ikut mendukung Ahok sepenuhnya.

Termasuk Ahok dan semua warga negara Indonesia siapa pun juga boleh menjawabnya. Syarat jawabannya secara tertulis lengkap dan jelas, pertanyaan-pertanyaannya sebagai berikut di bawah ini :

Apakah kalian Ahokers mati-matian mendukung Ahok sudah benar dan sudah mengetahui serta memahami ini semuanya? Apakah dukungan hanya berasal dari mulut manisnya Ahok atau khayalan buta kalian saja? Mari kita simak bersama, kalau saya tentunya paham keseluruhannya.

Pertama, mengapa Ahok tidak bisa menyelesaikan masalah ibu Yvonne Rusdi sampai detik ini? Yang sudah hidup bersama dua orang anak kembar masih dibawah umur, sampai putus sekolah. Selama dua tahun empat bulan tanpa ada listrik dan air di unitnya apartemen Bellezza 12VS7 permata hijau Jakarta karena dimatikan oleh pengelolanya? Padahal sudah melapor ke Ahok berkali-kali dan Ibu Yvonne mengaku: tidak ada berbuat kesalahan, sebelumnya pembayaran tidak pernah menunggak dan sudah menang gugatan di pengadilan? Lebih jelas bisa menghubungi Ibu Yvonne dengan nomor contact WA-nya : +6281314151073; bilang tahu dari Mr.Kan. Juga mengapa semua permasalahan apartemen atau rusun di DKI yang sangat banyak tidak bisa Ahok selesaikan? Apakah Ahok memihak para developer nakal ?

Kedua, jelaskan kejadian kasus pembeliaan lahan Cengkareng Barat atas Pemprov DKI membeli tanah sendiri 4,7 hektare (kasus jeruk makan jeruk) mulai dari Tahun 2015 sampai sekarang seharga Rp.668 miliar?

Ketiga, jelaskan kejadian kasus korupsi pengadaan UPS 2014 dan rencana 2015 ?

Keempat, jelaskan kronologis dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras 2014 serta 2013 histori pembelian Ciputra?

Kelima, jelaskan kejadian kasus korupsi pembelian bus karatan Transjakarta 2013 yang dari China serta barang buktinya?

Keenam, Jelaskan 18 perusahaan Ahok Center sejak 2012 sendiri yang mengelola Dana CSR dan tidak transparan?

Ketujuh, Jelaskan mengapa adik kandung Ahok yang bungsu bisa terdaftar DI Panama Papers, dua nama lagi? Sekaligus jelaskan inti dari kebocoran rahasia panama papers itu?

Kedelapan, jelaskan mengapa Ahok 2016 harus memberikan hibah begitu besar ke KPU dan Bawaslu hingga Rp. 576 miliar?

Kesembilan, jelaskan atas kontrak langsung tanpa lewat CSR atau badan negara antara Ahok dengan Agung Podomoro sistem barter kontribusi rekramasi senilai Rp. 392,6 miliar, yang dimuat majalah Tempo 11 Mei 2016 dengan judul “Agung Podomoro Seret Ahok atas Kasus Rekramasi?” Awalnya Ahok mau menggugat Tempo, terus mengapa tidak jadi?

Mengapa Ahok begitu ngotot memberi ijin rekramasi? Rentang waktu kurang dari satu tahun, Ahok sudah menerbitkan empat buah ijin dan akhirnya sejumlah besar cacat hukum. Untuk siapa rekramasi itu? Apa keuntungan bangsa dan negara atas rekramasi itu? Apakah rekramasi bisa membantu mengurangi kemiskinan? Kalau di Singapura hasil rekramasi menjadi milik negara.

Kesepuluh, jelaskan mengapa ada yang teriak dana mengalir 30 miliar ke Teman Ahok? Dan mengapa tidak ada pengusutan baik yang teriak serta yang diteriaki?

Kesebelas, jelaskan pengumpulan KTP, mengapa sudah 1 juta tidak jadi dipakai? Dan pada saat pengumpulan mengapa dengan cara berbohong?

Kedua belas, jelaskan mengapa tidak ada pengusutan atas berita 2016 dana bansos 10 triliun yang dikelola Ahok sendiri?

Ketiga belas, jelaskan mengapa bisa hampir terjadi lagi kasus “jeruk makan jeruk” atas rencana besar ingin membeli lahan eks kedubes Inggris sejak 2013-2016?

Keempat belas, mengapa Muhammad Nazarudin bisa sebut semua anggota DPR RI Komisi II periode 2009-2014 menerima hasil korupsi E-KTP? Pada saat itu Ahok menjabat Komisi II DPR RI?

Kelima belas, jelaskan tentang dugaan kuat kasus korupsi taman BMW dan adanya dokumen bodong yang dijelaskan Prijanto?

Keenam belas, mengapa disebut-sebut Ahok pernah jadi tersangka di Polda Babel? Yang awalnya Ahok bernama Basuki Indra hingga diganti, jelaskan!?

Ketujuh belas, mengapa tim Ahok harus bagi-bagi sembako secara besar-besaran saat kampanye putaran dua pilkada DKI?

Kedelapan belas, mengapa bisa tiba-tiba muncul Sunny saat ramai korupsi rekramasi? Siapa Sunny itu sebenarnya? Apa isi percakapan rekaman telepon antara Sunny dan Sanusi yang tertangkap KPK itu?

Kesembilan belas, mengapa di NKRI harus adanya hukum dan UU bagian KUHP yang mengatur tentang penistaan agama? Apa fungsi dan manfaatnya?

Kedua puluh, selama ini selalu sebut-sebut dukung Ahok karena hasil kerja nyata. Selama lima tahun dengan APBD lebih kurang Rp. 350 triliun apa saja hasil kerja nyata Ahok yang sering disebut itu? Jelaskan!?

Kedua puluh satu, mengapa Jakarta makin macet? Mengapa transportasi umum yang dibangun tidak sampai 3%? Apakah ada negara maju yang jalur bus way-nya di sebelah kanan?

Kedua puluh dua, apakah pantas seorang pemimpin sering berkata kasar dan mendahului tindakan di depan umum?

Kedua puluh tiga, mengapa KIR mobil makin mahal dan rumit sekali?

Kedua puluh empat, apakah penggusuran daerah kumuh sudah tepat caranya dan solusinya?

Kedua puluh lima, apa maksud dan tujuan NJOP dibawah Rp. 1 miliar gratis PBB? Dan mengapa apartemen yang NJOP-nya dibawah Rp. 1 miliar tetap harus bayar PBB?

Kedua puluh enam, apakah kebijakan ganjil genap itu bukan ide yang konyol?

Jawaban tertulis ditunggu yang sesuai hati nurani, bijaksana dan yang masuk akal secara fakta serta solusinya, dengan lengkap dan jelas, bisa WhatsApp ke Mr.Kan : +628128660695 atau +6281297100933.

Semoga dengan surat terbuka ini bisa bermanfaat banyak untuk NKRI tercinta. NKRI harus maju dan makmur.

Demikian dan terima kasih.

Jakarta, 28 April 2017.

Mr. Kan

(mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top