Nusantarakini.com, Jakarta –
Mari kita merenung sejenak. Mungkin tidak banyak orang yang tahu apa itu Ministry of State Security (MSS/Departemen Keamanan Negara). MSS adalah badan intelejen milik Cina yang berhubungan dengan hal ihwal operasi intelijennya di luar negeri. Di tahun 2014, telah tercium operasi MSS ini mulai kencang di Indonesia dan berhasil menyandera Indonesia melalui antek-anteknya yang akhirnya sikap politik dan ekonomi Luar Negeri Indonesia berkompas kepada Cina (tidak bebas aktif).
Patut diduga kuat orang-orang di bawah ini adalah antek-antek MSS:
1. James Riady.
Setelah lengsernya Presiden Soeharto tahun 1998, Cina-cina BLBI yang kabur ke luar negeri itu telah kembali dan masuk melalui pemerintahan Jokowi yang dikawal oleh James Riady cs termasuk di dalamnya ada pemilik bisnis Gemala Group, Sofjan Wanandi. Mereka ini diduga memiki hubungan dengan para Taipan Cina yang tentu berhubungan langsung dengan MSS dalam agenda ekonomi negara Cina di Indonesia. Ini sejalan dengan informasi, bahwa waspada, ada kaki-tangan intelejen Cina (MSS) di Istana Negara berinisial JR.
2. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Siapa yang berani ganggu Ahok ? Mulai dari kasus Sumber Waras yang merugikan negara 191 Milyar (audit BPK), Reklamasi Teluk Jakarta, dan Kasus penistaan agama Islam (Al Maidah 51) yang tanpa sadar telah memicu terjadi pecah-belah kehidupan bernegara dalam konteks agama, tapi apakah dia dijerat oleh hukum? Masih Ingatkan pernyataannya beberapa waktu lalu bila dia divonis menjadi tersangka, republik ini dia lawan semua? Sehebat itukah Ahok? Pasti ada kekuatan besar di belakangnya, hingga Presiden pun tersandera dengan ulahnya. Dan bukan rahasia lagi bahwa Ahok akan diorbitkan menjadi Wakil Presiden yang berpasangan dengan Jokowi. Ini sejalan dengan misi operasi MSS yaitu mengorbitkan kaki-tangannya untuk merebut pucuk pimpinan nasional dari kaum pribumi.
3. Setya Novanto.
Beberapa hari setelah terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, Setya Novanto langsung merubah arah politik Golkar keluar dari kubu oposisi dan mendukung Jokowi hingga Pilpres 2019. Setya Novanto juga aktif berhubungan dengan pimpinan Partai Komunis RRC. Operasi MSS?
4. Hary Tanoesoedibjo.
Pemilik MNC Media Group ini sangat terobsesi dengan Politik kekuasaan. Dia rela membentuk kendaraan politik sendiri (PERINDO) untuk merebut kursi RI 1 di 2019, setelah sebelumnya gagal karena ditendang dari Nasdem dan Hanura. Nah, segudang informasi yang beredar, Hary Tanoesoedibjo ini didukung oleh dua kekuatan besar yaitu RRC (MSS) dan Yahudi Israel di Amrika Serikat (George Soros)
Agenda politik Cina raya yang menggunakan tangan intelejen MSS memanfaatkan overseas-nya sebagai Spionase sekaligus menguasai nafas post neo-colonialism dengan cara diorbitkan menjadi penguasa politik dan ekonomi di Indonesia. Selain itu, perlu diketahui misi utama MSS di Indonesia juga ingin membagi Indonesia menjadi dua bagian. Cina wilayah barat dan Amerika Serikat wilayah timur atau sebaliknya.
Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok bukan kasus biasa. Diduga kasus tersebut merupakan proses uji coba kekuatan dengan target terjadi darurat sipil. Jika terjadi maka Jawa sebagai pusat kekuasaan RI dilumpuhkan/dianeksasi terlebih dahulu oleh Militer Cina seperti Tibet dengan alasan menyelamatkan warga negaranya (overseas).
Penulis: Dahlan Watihellu [mc]